Kelangkaan Gas Elpiji di Bengkulu

Warga Kepahiang Bengkulu Masih Keluhkan Gas 3 Kg Langka, Harga Eceran Capai Rp 28 Ribu

Warga Kepahiang, Bengkulu, masih mengeluhkan gas elpiji 3 kilogram yang langka dan susah didapat.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Hendrik Budiman
Jeprima/Tribunnews.com
ILUSTRASI GAS PLG 3 Kg - Foto LPG ini diambil dari Tribunnews.com, Senin (3/2/2025). Warga Kepahiang, Bengkulu masih mengeluhkan gas elpiji 3 kilogram yang langka dan susah didapat. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Warga Kepahiang, Bengkulu masih mengeluhkan gas elpiji 3 kilogram yang langka dan susah didapat.

Seperti dikeluhkan Narti, pedagang kaki lima di kawasan Pelangkian, Kepahiang mengaku sudah berkeliling mencari gas elpiji 3 kilogram, bahkan hingga ke kecamatan lain yang ada di Kepahiang.

"Sudah ke Kabawetan mencari gas, tapi tidak dapat-dapat," kata Narti kepada TribunBengkulu.com, Senin (10/3/2025).

Narti mengaku bingung, karena gas elpiji 3 kilogram sangat dibutuhkan untuk jualan.

Bahkan, beberapa kali, Narti kehabisan gas saat tengah membuatkan pesanan pelanggan.

"Terpaksa pembeli ganti pesanan atau makan makanan yang setengah matang," ujar Narti.

Sementara, salah satu pengecer gas elpiji 3 kilogram, Davian mengatakan dirinya mendapatkan pasokan dari tangan ketiga untuk dijual di warungnya.

Baca juga: 13 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kepahiang Bengkulu, Dua Bulan Terakhir

Namun, jadwal kedatangan gas ini tidak pasti dan jumlahnya juga terbatas, serta dijual lagi dengan harga Rp 28 ribu per tabung.

"Ini sudah dua hari tidak masuk. Jadi masih kosong," ungkap Davian.

Sementara, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperkop UKM) Kepahiang Bengkulu bakal memeriksa pangkalan gas elpiji di Kepahiang untuk memastikan tidak ada permainan dalam distribusi elpiji 3 kilogram.

Plt Kadis Disperkop UKM Kepahiang, Herman Zamzari mengatakan pihaknya sudah menerima banyak aduan masyarakat terkait kelangkaan gas elpiji 3 kilogram.

Sebagai langkah pencegahan adanya kecurangan, pangkalan-pangkalan yang ada nanti akan diperiksa, untuk memastikan tidak ada penimbunan atau permainan.

"Nanti, kalau ada kita temukan oknum pangkalan yang melanggar aturan, akan ditindak tegas. Kalau perlu, kita libatkan aparat penegak hukum (APH)," kata Herman kepada TribunBengkulu.com, Kamis (6/3/2025).

Untuk kuota elpiji 3 kilogram sendiri, Herman menegaskan tidak ada pengurangan kuota untuk di Kepahiang.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved