Penemuan Kerangka Manusia di Gresik

Akhirnya Aipda Yudi Setiawan, Pemilik Mobil Dinas yang Simpan Kerangka Manusia di Gresik Buka Suara

Akhirnya Aipda Yudi Setiawan, eks kanit Reskrim pemilik mobil dinas yang simpan kerangka manusia di Gresik buka suara. 

Editor: Rita Lismini
Surya.co.
PENEMUAN KERANGKA MANUSIA - Tangkapan layar penemuan kerangka manusia di dalam mobil Honda Civic milik eks Kanit Reskrim Polsek Panceng yang terparkir di sebuah rumah di asrama polisi Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur, Senin (10/3/2025) siang. 

Sebelumnya, berdasarkan hasil pemeriksaan awal dokter forensik, jenazah yang ditemukan berupa kerangka tanpa adanya barang yang melekat.

Selain itu juga terdapat sarung merk BKS motif kotak warna coklat.

Struktur tulang yang ditemukan tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan, sementara jaringan lunak sudah hancur.

Ciri-ciri jenazah diperkirakan antara lain memiliki rambut hitam lurus dengan panjang sekitar 7 cm, tulang jari kiri dan jari manis kanan melengkung, serta gigi rahang atas yang tongos.

Selain itu, gigi geraham bawah kanan dan kiri telah hilang sebelum kematian (bogang).

Estimasi tinggi badan berdasarkan pengukuran tulang paha dan tulang kering kiri berkisar antara 153 hingga 163 cm. 

Pemeriksaan tambahan dilakukan melalui uji racun dan tes DNA pada tulang selangka kiri. Berdasarkan analisis gigi dan tulang, usia jenazah diperkirakan antara 50 hingga 60 tahun.

"Dari hasil forensik akan dilakukan pencocokan kepada ciri-ciri orang yang sering main ke Aspol Ujungpangkah. Apabila ada informasi terkait penemuan kerangka manusia silahkan hubungi Polsek/Sat reskrim Polres Gresik," ujar Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu.

Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan, mobil Honda Civic yang telah lama dalam kondisi rusak diketahui merupakan milik Aipda Yudi. Hasil forensik akan diumumkan setelah proses uji DNA selesai.

"Satreskrim Polres Gresik juga telah memeriksa saksi di sekitar asrama, sementara Propam Polda Jatim telah melakukan pemeriksaan terhadap pemilik kendaraan yang lama tidak digunakan," pungkasnya.

Korban diduga sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang kerap melintas di sekitar Aspol Polsek Ujungpangkah, berdasarkan kemiripan dengan sarung yang dijadikan barang bukti.

Pernyataan ini disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Hikmah Ujungpangkah, Mohammad Latif. 

Latif, sapaan akrabnya, mengaku tidak asing dengan motif sarung tersebut.

"Pakai sarung motif batik, biasanya diselempang, orangnya tidak pakai pakaian. Saya terakhir mengetahui (melihat) bulan 10 (Oktober)," ujarnya, Rabu (12/3/2025), dikutip dari TribunJatim.com.

Sejak Oktober 2024 hingga Maret 2025, ia tidak lagi melihat ODGJ tersebut berjalan kaki, padahal biasanya sering mondar-mandir di depan Polsek Ujungpangkah.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved