Idulfitri 1446 Hijriah

Hasil Sidang Isbat Lebaran 2025, Menteri Agama Nasaruddin Umar Umumkan 1 Syawal 1446 Pukul 19.08 WIB

Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah dalam sidang isbat yang digelar pada Sabtu, 29 Maret 2025.

Kemenag RI
SIDANG ISBAT IDULFITRI 2025 - Konferensi Pers Penetapan Awal Ramadan 1446 H/2025 M di Auditorium HM. Rasjidi, Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta Pusat pada Jumat (28/2/2025). Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah dalam sidang isbat yang digelar pada Sabtu, 29 Maret 2025. 

Contohnya, di Australia dan dalam kalender Kemenag RI, 1 Syawal 1548 H jatuh sehari lebih lambat dibanding KHGT, karena parameter bulan baru belum terpenuhi pada 16 Maret 2124 M.

Perbedaan KHGT dengan Kalender Islam Lainnya

Dalam dunia Islam, terdapat berbagai sistem kalender, termasuk:

Kalender Wujudul Hilal Muhammadiyah: Sejalan dengan KHGT.

Kalender Ummul Qura (Arab Saudi): Biasanya juga sejalan dengan KHGT, tetapi tetap menunggu hasil rukyat resmi dari otoritas Saudi.

Kalender Hijriah Lokal: Seperti yang digunakan Kemenag RI, yang sering kali menyebabkan perbedaan tanggal dengan negara lain.

Kalender Non-Hijriah: Seperti kalender Islam Libya di era Muammar Qadafi, yang menghitung tahun pertamanya sejak wafatnya Nabi Muhammad SAW, bukan sejak hijrah.

Mengapa KHGT Penting?

KHGT dianggap sebagai solusi untuk menyatukan sistem kalender Islam global. 

Saat ini, umat Islam yang telah lebih dari 1.400 tahun menggunakan kalender Hijriah masih belum memiliki sistem yang benar-benar seragam.

Padahal, Al-Qur’an dalam QS. Al-Anbiya (21:92) dan QS. Al-Mu’minun (23:52) menegaskan bahwa umat Islam adalah umat yang satu. 

Sebagai umat yang satu, idealnya sistem kalender yang digunakan juga satu.

Selain itu, KHGT dapat memastikan bahwa hari-hari penting dalam Islam—seperti Idulfitri, Iduladha, dan puasa Arafah—ditetapkan secara seragam di seluruh dunia. 

Dengan begitu, umat Islam tidak lagi mengalami perbedaan waktu dalam pelaksanaan ibadah yang bersifat lintas kawasan.

Muhammadiyah dan KHGT

Muhammadiyah telah secara resmi mengadopsi KHGT dalam sistem penanggalannya. 

Dalam Muktamar Ke-47 di Makassar tahun 2015, Muhammadiyah memutuskan untuk mendorong penyatuan kalender Hijriah global.

Keputusan ini kembali ditegaskan dalam Risalah Islam Berkemajuan, di mana Muhammadiyah berkomitmen untuk memperjuangkan sistem kalender Islam global yang unifikatif guna menyatukan hari-hari besar Islam di seluruh dunia.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved