Berita Kepahiang

Asvera Primadona, Kartini Modern yang Jadi Ujung Tombak Penegakan Hukum di Kepahiang Bengkulu

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kepahiang Bengkulu, Asvera Primadona menjadi salah satu contoh perempuan yang sukses dalam meniti karir sebagai APH.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
KARTINI KEPAHIANG - Kajari Kepahiang Asvera Primadona saat diwawancara TribunBengkulu.com, Senin (21/4/2025). Sosok Kartini modern ini sukses meniti karir sebagai aparat penegak hukum, dan duduk di posisi strategis dalam upaya penegakan hukum khususnya di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Sosok Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kepahiang Bengkulu Asvera Primadona, Kartini modern yang sukses meniti karir sebagai penegak hukum.

Saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Senin (21/4/2025), kajari yang akrab dipanggil Dona ini mengatakan, saat ini perempuan Indonesia sudah bisa berkarir di berbagai bidang, termasuk di penegak hukum seperti kejaksaan.

Semua itu, kata dia, tidak lepas dari perjuangan pahlawan RA Kartini, yang berjuang membuka jalan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki di masa lalu.

"Berkat perjuangan RA Kartini, perempuan saat ini memiliki kesempatan dan kedudukan yang sama dengan laki-laki. Termasuk saya, yang sekarang menjadi Kajari Kepahiang. Posisi strategis di bidang penegakan hukum," kata Dona.

Sebagai seorang kajari, Dona menyadari bahwa di pundaknya ada beban berat, bagaimana penegakan hukum di Kepahiang bisa tegas, namun juga humanis.

Apalagi, di pundaknya juga ada harapan masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi. 

Untuk itu, dalam melaksanakan tugas, Dona berusaha melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya, agar harapan masyarakat yang ada dipundaknya bisa terpenuhi.

"Walau kadang, ada yang tidak puas. Namun, saya berusaha, melakukan tugas dengan sebaik-baiknya," kata Dona.

Sebagai manusia biasa, dan sebagai seorang perempuan yang juga seorang ibu rumah tangga, Dona mengakui terkadang ada rasa takut dan kekhawatiran.

Terutama, saat harus berhadapan dengan calon tersangka yang memiliki massa atau pendukung yang banyak.

Nalurinya sebagai seorang ibu merasa khawatir dengan keselamatan pegawai yang ada di Kejari Kepahiang, dan keselamatan diri sendiri.

Namun, Dona mengatakan sejauh ini dirinya bisa mengatasi rasa takut itu. Dengan bantuan semua pegawai di Kejari Kepahiang, dan koordinasi dengan penegak hukum lain seperti kepolisian, semua tantangan dan ketakutan itu bisa diatasi.

"Sebagai orang yang telah diberikan kepercayaan menjadi seorang kajari, saya harus tetap melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya.

Walau jauh dari keluarga, saya di sini tidak sendiri, saya didukung semua tim di kejaksaan. Insya Allah akan baik-baik saja," ujar Dona.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved