Ledakan Bom Kedaluwarsa di Garut

TNI AD Buka Suara soal Keluarga Sebut Korban Ledakan Amunisi di Garut Kerja untuk TNI Bukan Pemulung

TNI AD Buka Suara soal Keluarga Sebut Korban Ledakan Amunisi di Garut Kerja untuk TNI

Editor: Hendrik Budiman
Dok/TribunJabar.id
LEDAKAN BOM - Kolase Video ledakan (Kiri) dan Kantong jenazah korban ledakan (kanan). TNI AD buka suara soal keluarga sebut korban ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat kerja untuk TNI. 

TRIBUNBENGKULU.COM - TNI AD buka suara soal keluarga sebut korban ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat kerja untuk TNI.

TNI Angkatan Darat (AD) menegaskan bahwa proses investigasi terkait ledakan saat pemusnahan amunisi di kawasan Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin (12/5/2025) masih berlangsung. 

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menanggapi pengakuan keluarga bahwa warga sipil yang menjadi korban ledakan amunisi di Garut bekerja untuk TNI, bukan pemulung. 

"TNI AD sesaat setelah kejadian telah menyatakan akan melakukan investigasi menyeluruh, termasuk yang berkaitan dengan korban sipil," kata Kadispenad kepada Kompas.com, Selasa (13/5/2025). 

Menurut Wahyu, sejauh ini belum ada kesimpulan yang bisa disampaikan ke publik karena TNI AD menghormati dan menjunjung tinggi proses investigasi yang sedang berjalan.

Terkait hal ini, Wahyu tidak memberikan tanggapan spesifik, namun menekankan bahwa semua aspek, termasuk keterlibatan pihak sipil, akan menjadi bagian dari investigasi yang dilakukan. 

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Kristomei Sianturi sebelumnya menyebut warga yang menjadi korban ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat, sedang ingin mengumpulkan bekas granat hingga mortir. 

"Memang biasanya apabila selesai peledakan, masyarakat datang untuk ambil sisa-sisa ledakan tadi, apakah serpihan-serpihan logamnya yang dikumpulkan, kemudian tembaga, atau besi, yang memang bekas dari granat, mortir, itu yang biasanya masyarakat ambil logam tersebut," ujar Kristomei dalam tayangan Kompas TV, Senin.

Pengakuan Warga Dibayar Rp 150 Ribu

Terkuak pengakuan warga dapat bayaran Rp 150 ribu saat peledakan amunisi kedaluwarsa TNI di Garut, Jawa Barat, pada Senin (12/5/2025).

Seorang warga bernama Agus menguak bayaran yang diterima para korban yang tewas dalam ledakan amunisi di  Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Sebanyak 9 warga sipil yang tewas akibat ledakan amunisi kedaluwarsa itu mempunyai tugas khusus dari anggota TNI.

Agus menyampaikan hal itu langsung kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi guna meluruskan kabar soal para korban tewas dalam ledakan karena nekat memulung bekas amunisi.

Diakui Agus, ia pun termasuk dalam warga yang bekerja membantu TNI di lokasi pemusnahan amunisi tersebut.

Namun saat tragedi terjadi, Agus beruntung tak ada di TKP.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved