Bengkulu Krisis BBM

BBM Langka di Bengkulu, Pertashop di Seluma Diserbu Masyarakat

BBM langka di Bengkulu! Warga Seluma antre panjang di SPBU hingga Pertashop. Ada yang rela menginap demi bisa isi bensin.

Penulis: Yayan Hartono | Editor: Ricky Jenihansen
Yayan Hartono/Tribunbengkulu.com
ANTRE BBM- Antrean masyarakat di Pertashop Kelurahan Dusun Baru Kecamatan Seluma, Senin siang (26/5/2025). BBM langka di Bengkulu! Warga Seluma antre panjang di SPBU hingga Pertashop. Ada yang rela menginap demi bisa isi bensin. 

Laporan Reporter Tribunbengkulu.com, Yayan Hartono

TRIBUNBENGKULU.COM, SELUMA - Di Kabupaten Seluma, antrean panjang kendaraan terlihat di SPBU hingga Pertashop.

Hingga Senin (26/5/2025), antrean kendaraan masih mengular di empat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersedia.

Tidak hanya di SPBU, antrean panjang juga terjadi di gerai Pertashop, yang sebagian besar dipenuhi oleh sepeda motor.

Lebih miris lagi, antrean serupa terlihat di warung-warung pengecer BBM. 

Warga tetap rela membeli meski harga yang ditawarkan pemilik warung jauh di atas harga normal.

Suparno, warga Kelurahan Pasar Tais, mengaku harus mengantre selama berjam-jam di Pertashop Kelurahan Dusun Baru untuk mengisi bahan bakar sepeda motornya.

"Sudah berjam-jam saya antre, Pak. Belum tahu dapat atau tidak ini," keluhnya kepada TribunBengkulu.com, Senin siang (26/5/2025).

Ia khawatir jika kelangkaan BBM ini terus berlanjut, perekonomian masyarakat akan lumpuh. 

Suparno sendiri tidak bisa bekerja dan mencari nafkah karena kehabisan BBM.

"Saya harap kondisi seperti ini tidak lama. Pihak yang berwenang segera ambil tindakan. Saya tidak bisa menggarap kebun yang menjadi sumber penghasilan keluarga," katanya.

Hal serupa juga disampaikan Atun, warga Desa Talang Beringin, Kecamatan Seluma Utara. 

Ia mengaku terpaksa menginap di rumah saudaranya demi bisa ikut mengantre BBM.

"Saya kan tinggal jauh di desa pedalaman, Pak. Jadi terpaksa nginap untuk antre BBM ini," ucapnya.

Atun menambahkan, di desanya sudah tidak ada lagi warung yang menjual BBM eceran. 

Ia pun harus keluar desa untuk mendapatkan BBM agar bisa menjalankan aktivitas harian.

"Pak Bupati, Pak Dewan, dan Pak Gubernur, tolong kami. Gawat kalau BBM susah seperti ini. Semua aktivitas bisa lumpuh, Pak," imbuhnya.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved