Bengkulu Krisis BBM

BBM Langka, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Curhat Langsung ke Wapres Gibran Rakabuming

Gubernur Helmi curhat ke Wapres Gibran soal BBM langka akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai yang hambat ekonomi Bengkulu.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Ricky Jenihansen
TribunBengkulu.com/Beta Misutra
GUBERNUR BENGKULU DAN WAPRES - Gubernur Bengkulu Helmi Hasan saat mendampingi Wapres Gibran Rakabuming saat meninjau Pelabuhan Pulau Baai, Selasa (27/5/2025) siang. Gubernur Helmi curhat ke Wapres Gibran soal BBM langka akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai yang hambat ekonomi Bengkulu. 

Saat ini, proses pengerukan alur di Pelabuhan Pulau Baai masih terus dilakukan.

"Soal kelangkaan, Pertamina insyaallah ada solusi, kemarin sudah kita sampaikan, pentingnya solusi. Karena ketika mereka mengambil dari Lampung, Sumsel, Sumbar, itu mereka harus keluar sampai Rp 500 juta setiap hari, tentu tidak ekonomis," ungkap Helmi, Selasa (15/4/2025).

Untuk itu, lanjutnya, Pertamina tengah mengkaji alternatif distribusi melalui jalur laut guna menekan biaya. 

Salah satu opsi yang dikaji adalah pembangunan jaringan pipa langsung dari kapal ke daratan.

"Dari kapal akan dibentuk pipa-pipa. Tapi sekarang dikatakan Pertamina tidak mungkin. Pilihannya dua, kita memilih SPBU tetap aktif atau kita bagi dengan Pertashop tapi antrean akan panjang. Tentu Pertamina memilih yang subsidi tadi," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Donni Swabuana, menyampaikan bahwa Pertamina sedang merancang solusi jangka panjang untuk mengatasi persoalan ini.

Pertamina juga tengah mengkaji penggunaan jaringan pipa bawah laut dari kapal tanker yang bersandar di tengah laut, bukan langsung di pelabuhan.

"Pak Gubernur sudah menerima audiensi dari Pertamina GM Palembang. Mereka punya rencana memaksimalkan Pelabuhan Linau sebagai salah satu titik distribusi. Ada wacana ke arah sana. Juga mengenai pipa langsung ke kapal," kata Donni.

Ia menambahkan, dengan sistem ini, kapal tanker tidak perlu masuk ke alur pelabuhan yang sempit. 

Namun, pembiayaan dan perizinannya masih dalam proses kajian karena lokasinya berada di tengah laut.

Donni menyebut Gubernur Bengkulu telah memberikan respons positif terhadap berbagai rencana tersebut, termasuk kemudahan perizinan dan insentif yang dibutuhkan.

“Pemerintah daerah siap memberikan ruang yang cepat untuk proses perizinannya. Kalau pengalihan ke Linau masih dalam kajian lebih lanjut. Ini semua masih bagian dari upaya untuk mencari solusi optimal," tuturnya.

Namun hingga kini, belum ada solusi konkret yang diterapkan Pertamina untuk mengatasi keterbatasan pasokan BBM di Bengkulu

Distribusi masih mengandalkan jalur darat dari beberapa provinsi seperti Lampung dan Sumatera Selatan.

"Insyaallah, ke depan akan ada solusi yang lebih efisien, terutama melalui penguatan distribusi dari pelabuhan," tutupnya.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved