Kang Dedi Mulyadi

Blak-blakan Warga Gabus Ngaku Kecewa Berat Pilih Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Cuma Ngonten Doang 

Blak-blakan warga Bekasi, Irwansyah (51) mengaku menyesal telah memilih Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat. 

Editor: Rita Lismini
Kompas.com
DEDI MULYADI - Grafis hasil survei Indikator Politik Indonesia dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Meskipun Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sangat populer dengan tingkat kepuasan tinggi, kinerja Pemerintah Provinsi Jabar justru sebaliknya. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Blak-blakan warga Bekasi, Irwansyah (51) mengaku menyesal telah memilih Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat. 

Bagaimana tidak, tempat usaha yang sudah lama berdiri malah dihancurkan oleh Dedi Mulyadi

Tempat usahanya tersebut berada di atas bantaran saluran irigasi, Jalan Kong Isah, Kampung Gabus. 

Ia tak pernah menyangka Satpol PP bakal menghancurkan tempat usahanya atas perintah Dedi Mulyadi

Sontak ia melontarkan telah menyesal memilih Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat. 

Irwansyah menyebutkan dirinya tak mau memilih lagi jika nantinya Dedi Mulyadi kembali mencalonkan diri. 

Ia menyebut kepemimpinan Dedi Mulyadi di Jawa Barat hanya akan bertahan satu periode saja.

"Enggak mau milih lagi (Dedi Mulyadi) saya, sudah kecewa," ujar Irwansyah dikutip dari Kompas.com, Jumat (20/6/2025).

"Saya rakyat kecil, jual kopi Rp 1.000-Rp 2.000, keuntungannya buat nafkahin anak saya, kalau begini kan saya mau makan dari mana, kerjaan susah," sambungnya.

Irwansyah memberikan kesaksian bila mayoritas warung yang dibongkar merupakan pemilih Dedi Mulyadi.

Dengan adanya kondisi seperti ini, warga setempat, kata Irwansyah, bakal kecewa.

Terlebih tempat usaha dan mata pencahariannya telah dihancurkan oleh sosok pilihannya sendiri. 

"Ya terserah pemerintah mau diganti ya syukur, kalau enggak ya sudah, saya ihklasin, paling Dedi Mulyadi satu periode," kata Irwansyah.

Di sisi lain, Irwansyah juga menyayangkan Dedi Mulyadi yang tak langsung menyampaikan pemberitahuan akan dilakukan pembongkaran ketika berkunjung ke Kampung Gabus beberapa waktu.

Surat pemberitahuan pembongkaran justru diterima berdekatan dengan hari pelaksanaan pembongkaran, atau tak lama setelah Dedi Mulyadi berkunjung ke Kampung Gabus.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved