Viral di Media Sosial

Ketua PBNU Ulil Absar Bahas Sogokan Hasanah, Inilah Dalil Lengkapnya dalam Islam, Tidak Berdosa?

Ulil Abshar sebut tak semua sogokan haram, asal untuk kebijakan sah dan bermanfaat. Apa kata fikih soal “sogokan hasanah”?

Tangkap Layar Nusantara TV
ULIL ABSHAR - Kolase foto Ulil saat rapat bersama dengan Badan Legilslasi DPR RI. Ulil Abshar sebut tak semua sogokan haram, asal untuk kebijakan sah dan bermanfaat. Apa kata fikih soal “sogokan hasanah”? 

وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِّنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.[al Baqarah/2:188].

Dalam menafsirkan ayat di atas, al Haitsami rahimahullah berkata : “Janganlah kalian ulurkan kepada hakim pemberian kalian, yaitu dengan cara mengambil muka dan menyuap mereka, dengan harapan mereka akan memberikan hak orang lain kepada kalian, sedangkan kalian mengetahui hal itu tidak halal bagi kalian”.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;

فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَىٰ أَبْصَارَهُمْ

Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan. Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikanNya telinga mereka dan dibutakanNya penglihatan mereka. [Muhammad/47:22-23].

Abul `Aliyah rahimahullah berkata,”Membuat kerusakan di permukaan bumi dengan suap dan sogok.”

Dalam mensifati orang-orang Yahudi, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ

Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram … [al Maidah/5:42].

Tentang ayat ini, Hasan dan Said bin Jubair rahimahullah menyebutkan di dalam tafsirnya, bahwa yang dimaksud adalah pemakan uang suap, dan beliau berkata: “Jika seorang Qodi menerima suap, tentu akan membawanya kepada kekufuran”. [8]

Sedangkan dari Sunnah

‎ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رضي الله عنها قاَلَ (( لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ   الرَاشِى، وُاْلمُرْتَشَىِ))

Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat yang memberi suap dan yang menerima suap“. (HR at Tirmidzi, 1/250; Ibnu Majah, 2313 dan Hakim, 4/102-103; dan Ahmad 2/164,190. Syaikh al Albani berkata,”Shahih.” Lihat Irwa` Ghalil 8/244).

Dalam riwayat Tsauban, tambahan hadits: “(Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat) dan perantara transaksi suap”. (HR Ahmad, 5/279 dalam sanadnya ada Laits bin Abi Salim, hafalannya bercampur, dan Syaikhnya, Abul Khattab majhul).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved