Berita Mukomuko
Pemkab Mukomuko dan Polres Tanam Jagung di 151 Desa untuk Program Ketahanan Pangan Sadesahe
Pemkab dan Polres Mukomuko tanam jagung di 151 desa dalam program ketahanan pangan Sadesahe. Target panen capai 6 ton per hektare.
Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: Ricky Jenihansen
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama
TRIBUNBENGKULU.COM, MUKOMUKO - Pemerintah Kabupaten Mukomuko berkolaborasi dengan sejumlah instansi dalam program ketahanan pangan di Kabupaten Mukomuko.
Dalam program ini, Pemkab Mukomuko melakukan penanaman jagung dengan memanfaatkan lahan seluas satu hektare di setiap desa dan kelurahan atau yang dikenal dengan sebutan Sadesahe.
Penanaman jagung serentak dilakukan oleh Pemkab Mukomuko bersama Polres Mukomuko dan Forkopimda Mukomuko.
Wakapolres Mukomuko, Kompol Bakit Eko Hadi Suseno, mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten untuk menyukseskan program ketahanan pangan dari Presiden RI Prabowo Subianto.
“Kita bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten untuk menunjang keberhasilan program ketahanan pangan dengan menanam jagung sesuai arahan dari Pak Presiden Prabowo Subianto,” ungkap Kompol Bakit saat diwawancarai, Senin (25/8/2025) pukul 12.30 WIB.
Kompol Bakit menjelaskan, pihaknya memanfaatkan lahan seluas satu hektare di 151 desa dan kelurahan yang ada di Mukomuko.
Targetnya, setiap hektare lahan yang ditanami jagung dapat menghasilkan 6 ton.
Baca juga: Nasib Pelaku Penikaman saat Perayaan HUT RI di Mukomuko Bengkulu, Terancam Penjara 5 Tahun
“Asumsi kita satu hektare lahan dapat menghasilkan 6 ton jagung, dan jagung yang nanti sudah panen diserahkan ke pihak desa untuk diolah kembali,” tutur Kompol Bakit.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Fitriani Ilyas, menyatakan pihaknya optimistis dapat meraih juara dalam lomba Sadesahe yang digelar Pemerintah Provinsi Bengkulu.
“Kita optimis untuk mendapatkan juara satu dalam lomba ketahanan pangan ini, mayoritas desa dan kelurahan yang ada juga sudah siap menanam jagung di lahan yang sudah tersedia,” jelas Fitriani.
Fitriani menambahkan, penanaman jagung di setiap desa tidak akan mengganggu komoditas utama yang sudah ada.
“Seperti desa yang ada di Kecamatan Lubuk Pinang, yang mayoritas komoditinya padi, tidak akan terganggu dengan penanaman jagung ini. Dengan adanya penanaman jagung, tidak akan mengganggu komoditi yang ada di desa, karena menggunakan lahan yang tidak terpakai,” tutup Fitriani.
Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi Bengkulu menggelar lomba ketahanan pangan dengan pemanfaatan lahan satu hektare di setiap desa. Pemenang lomba juara satu akan mendapatkan hadiah sebesar Rp1 miliar.
Baca Berita TribunBengkulu.com Lainnya di Google News
Nasib Pelaku Penikaman saat Perayaan HUT RI di Mukomuko Bengkulu, Terancam Penjara 5 Tahun |
![]() |
---|
Motif Petani Tikam Rekan Kerja di Mukomuko Bengkulu saat Perayaan HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Awal Mula Penikaman saat Perayaan HUT ke-80 RI di Mukomuko Bengkulu |
![]() |
---|
Kronologi Perayaan 17 Agustus di Mukomuko Bengkulu Berujung Penusukan Rekan Kerja |
![]() |
---|
Pria di Mukomuko Bengkulu Tusuk Teman Kerja saat Lomba 17 Agustus Diringkus Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.