"Jangan pernah main-main dengan kompetisi Liga," kata Erick Thohir.
Erick Thohir meminta agar drawing Liga 4 diulang.
Ia mengingatkan bahwa setiap jenjang kompetisi, termasuk Liga 4, merupakan bagian penting dari ekosistem sepak bola Indonesia yang sedang dibangun secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Proses dan tata kelola kompetisi harus dijaga dengan penuh tanggung jawab agar cita-cita menuju sepak bola Indonesia yang profesional dan berprestasi bisa tercapai.
Ia juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pihak penyelenggara drawing Liga 4 dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
"Demi menjunjung fair play dan integritas kompetisi, kami mendesak agar dilakukan drawing ulang dengan prosedur yang jelas, adil, dan melibatkan semua pihak terkait,” tutup Erick Thohir.
Kontroversi Drawing Liga 4 Indonesia
Pelaksanaan drawing kompetisi Liga 4 Indonesia mendadak menjadi perbincangan hangat.
Pasalnya, dalam proses pengundian jadwal, seorang pria yang mengenakan baju Timnas Indonesia terlihat melakukan tindakan yang mencurigakan.
Pria tersebut tampak mengambil bola undian (drawing ball). Namun saat membuka kertas hasil undian, tangannya terlihat sempat disembunyikan ke bawah meja sebelum akhirnya membuka kertas tersebut.
Momen ini terekam kamera amatir dan viral di media sosial.
Salah satunya dibagikan oleh akun @medsos_rame pada Sabtu, 12 April 2025.
"Keanehan dalam pelaksanaan drawing kompetisi Liga 4 Indonesia menjadi sorotan publik setelah video proses drawing yang dinilai tidak transparan dan penuh kejanggalan viral di media sosial pada Jumat (11/4)," tulis akun tersebut.
"Menanggapi kejadian tersebut, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengecam keras pelaksanaan drawing Liga 4 yang dianggap tidak profesional dan tidak transparan serta mencederai semangat fair play dalam kompetisi sepak bola nasional."
"Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan rasa kekecewaannya dan menegaskan pentingnya menjaga integritas di setiap tahapan kompetisi, baik di level profesional maupun amatir."