TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Produksi jahe di Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan signifikan dalam lima tahun terakhir 2020–2024, dengan lonjakan terbesar tercatat pada tahun 2024 yang berhasil menembus angka 20,2 juta kilogram.
Angka ini menunjukkan potensi luar biasa sektor pertanian hortikultura di provinsi ini, khususnya komoditas jahe yang semakin dilirik baik pasar domestik maupun ekspor.
Data dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Kabupaten Rejang Lebong dan Kepahiang menempati posisi teratas sebagai daerah penghasil jahe terbesar di Bengkulu.
Keduanya menjadi motor penggerak utama dalam mengangkat angka produksi provinsi secara keseluruhan.
Rejang Lebong Dominasi Produksi Jahe Bengkulu
Rejang Lebong menjadi penyumbang terbesar dalam produksi jahe selama lima tahun terakhir.
Pada tahun 2024, kabupaten ini mencatatkan produksi mencapai 16.260.077 kilogram, naik signifikan dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 14.928.691 kg.
Konsistensi produksi tinggi di Rejang Lebong merupakan hasil dari kuatnya tradisi pertanian masyarakat lokal serta dukungan ekosistem pertanian yang memadai.
Letak geografis yang berada di dataran tinggi dan curah hujan yang stabil menjadikan wilayah ini sangat cocok untuk budidaya jahe berkualitas tinggi.
Baca juga: Luas Panen Tanaman Obat di Bengkulu 2020–2024: Jahe dan Kunyit Mendominasi
Kepahiang dan Bengkulu Tengah Ikut Melonjak
Selain Rejang Lebong, Kabupaten Kepahiang juga menunjukkan tren pertumbuhan produksi jahe yang sangat mencolok.
Pada tahun 2024, Kepahiang menghasilkan 1.633.650 kg jahe, melonjak dari 515.915 kg di tahun 2023, dan bahkan lebih dari 10 kali lipat dibandingkan tahun 2020 yang hanya 158.950 kg.
Percepatan ini menunjukkan keberhasilan program intensifikasi tanaman obat dan rempah yang dijalankan oleh pemerintah daerah.
Begitu pula dengan Kabupaten Bengkulu Tengah, yang mencatatkan pertumbuhan luar biasa dari hanya 61.315 kg di tahun 2020 menjadi 1.874.980 kg pada tahun 2024.
Peningkatan produksi ini diyakini tak lepas dari pelatihan dan pendampingan teknis kepada petani, serta penyediaan bibit unggul dan akses ke pasar yang lebih luas.