Berita Wilayah Bengkulu

BPS: 4,89 Juta Perjalanan Wisata ke Bengkulu Selama Tahun 2025, Kota Paling Diminati

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu merilis perkembangan sektor pariwisata periode Agustus 2025. 

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Yunike Karolina
Jiafni Rismawarni/TribunBengkulu.com
WISATA DANAU DENDAM - Suasana di kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah Kota Bengkulu. BPS Provinsi Bengkulu merilis perkembangan sektor pariwisata periode Agustus 2025, tercatat 4,89 juta perjalanan wisata ke Bengkulu selama 2025. 

Pemulihan mulai tampak pada April dengan TPK naik signifikan ke angka 44,12 persen, dan berlanjut pada Mei dengan sedikit peningkatan menjadi 45,50 persen, menjadikannya bulan dengan tingkat hunian tertinggi sejauh ini di tahun 2025.

Fluktuasi ini diduga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk musim liburan, tren perjalanan domestik, serta kegiatan ekonomi dan sosial di Bengkulu.

Potret Tingkat Hunian Hotel 5 Tahun Terakhir

Dalam lima tahun terakhir, sektor perhotelan di Bengkulu menunjukkan tren pemulihan pasca-pandemi, dengan puncak tertinggi pada tahun 2024.

Namun, data awal 2025 memperlihatkan tanda perlambatan yang perlu dicermati lebih lanjut oleh pelaku industri dan pemerintah daerah.

Penguatan promosi pariwisata, event lokal, dan peningkatan fasilitas hotel bisa menjadi langkah strategis untuk mendorong kembali angka okupansi.

Provinsi Bengkulu menunjukkan tren fluktuatif dalam TPK hotel berbintang selama lima tahun terakhir. 

TPK mencerminkan persentase pemanfaatan kamar hotel yang tersedia dan menjadi salah satu indikator vital dalam menilai kinerja sektor pariwisata dan perhotelan.

Rata-rata Tingkat Penghunian Kamar per Tahun

Tahun    Rata-rata TPK (persen)
2021      39,31
2022      40,09
2023      44,17
2024      46,63
2025*    37,08

*Catatan: Data 2025 hanya mencakup Januari–Mei.

Baca juga: Kamar Hotel Nonbintang di Bengkulu Capai 4.202 Unit, Kota Bengkulu Paling Dominan

Analisis Perbandingan Tahunan

2021: Pandemi Masih Membayangi

Tahun 2021 mencatat rata-rata TPK sebesar 39,31 persen, di tengah dampak lanjutan pandemi COVID-19. 

Tingkat hunian sempat naik pada bulan September (56,58 persen) namun anjlok drastis pada Juli (24,61 persen), kemungkinan karena PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang masih berlaku di berbagai daerah.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved