Berita UMKM Bengkulu

UMKM Batik Sekundang Rukis Bengkulu Selatan Kenalkan Ciri Khas Bunga Rafflesia & Daun Talas

UMKM Batik Sekundang Rukis, Bengkulu Selatan mengenalkan lukisan khas untuk memperkenalkan daerahnya.

Penulis: Nur Rahma Sagita | Editor: M Syah Beni
TribunBengkulu.com/Nur Rahma Sagita
YENNY - Pemilik sekaligus pembuat batik Sekundang Rukis, Bengkulu Selatan Yenny Yusirana saat menunjukkan salah satu hasil karya batiknya yang berwarna Merah Putih, Sabtu (22/11/2025). 

UMKM Batik Sekundang Rukis Bengkulu Selatan Kenalkan Ciri Khas Bunga Rafflesia & Daun Talas

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Nur Rahma Sagita

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Batik Sekundang Rukis Bengkulu Selatan terus memperkenalkan karya batik dengan motif khas daerah.

Lewat sentuhan unik, UMKM ini menonjolkan identitas lokal melalui ragam lukisan dan ukiran batik.

Pemilik sekaligus pembuat batik Sekundang Rukis, Yenny Yusirana, menjelaskan bahwa ciri khusus batik karyanya tidak hanya menampilkan bunga Rafflesia, tetapi juga daun talas dan daun pakis. Motif tersebut menggambarkan kuliner khas Manna, yaitu Pendap dan Kembaang.

“Nah, ciri khusus ini menandakan bahwa lukisan dan ukiran batik adalah hasil karya Bengkulu Selatan. Selain itu, karena saya membuat sendiri batiknya, saya juga memiliki ciri khas berupa garis gelombang pada setiap hasil karya,” ujar Yenny kepada TribunBengkulu.com, Sabtu (22/11/2025).

Yenny menambahkan, selain motif khas, batik Sekundang Rukis juga mengutamakan perpaduan warna dan desain yang lebih kekinian. Hal ini membuat karyanya memiliki identitas visual yang mudah dikenali.

“Batik yang saya buat kebanyakan bergaya kontemporer, yaitu batik semi modern,” ungkapnya.

Harga dan Jenis Kain

Harga batik Sekundang Rukis bervariasi mulai dari Rp200 ribu hingga Rp750 ribu, tergantung tingkat kesulitan lukisan dan jenis kain.

“Kami menyediakan lima jenis kain, yaitu katun prima, sutra vitcos, primisima, dolbi, dan katun sutra. Jenis kain inilah yang mempengaruhi harga jual,” jelas Yenny.

Ia menegaskan bahwa batik buatannya tidak dijual per meter. Produksinya masih menggunakan metode tradisional, bukan mesin. Setiap lembar batik berukuran panjang 2,20 meter dan lebar 115 cm.

“Kita tidak menggunakan mesin, jadi tidak tersedia pembelian per meter. Harga yang kami berikan adalah harga standar, karena selain mencari keuntungan, kami ingin mempromosikan bahwa batik ini bukan hanya untuk orang kantoran,” tambahnya.

Yenny berharap motif batik yang ia ciptakan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Menurutnya, batik dapat digunakan dengan model yang lebih simpel namun tetap elegan untuk berbagai kegiatan.

“Saya berharap karya ini bisa dikenal dan dipakai oleh masyarakat luar daerah. Bahkan, beberapa orang Manna yang tinggal di luar sudah memesan lewat aplikasi Facebook saya, Yenny Yusirana,” lanjutnya.

Yenny juga berharap usahanya dapat berkembang dan mendapat dukungan pemerintah dalam mempromosikan batik Sekundang Rukis ke berbagai event besar di luar daerah Bengkulu Selatan.

“Semoga dengan adanya promosi, UMKM di Bengkulu Selatan bisa lebih terlihat dan dikenal daerah lain,” harapnya.


Proses Pembuatan Batik Sekundang Rukis

Berikut langkah-langkah pembuatan batik menurut Yenny:

  1. Membuat Pola
    Menentukan bentuk dan model batik yang akan dibuat, kemudian dilakukan proses cap atau tulis.

  2. Pewarnaan
    Warna disesuaikan dengan pesanan, seperti merah, hijau, kuning, dan lainnya. Untuk warna spesifik, dilakukan peracikan terlebih dahulu.

  3. Pencoletan (Penguncian Warna)
    Proses penguncian warna dilakukan lalu didiamkan 2–3 jam. Setelah kering, kain direndam hingga warna luntur dan air menjadi bersih.

  4. Penembokan
    Lilin diaplikasikan sesuai pola agar warna dasar tidak menyebar. Semakin banyak motif, semakin banyak bagian yang harus ditutup lilin.

  5. Mewarnai Dasar
    Setelah diberi warna dasar, kain kembali didiamkan minimal 3 jam dan dilakukan penguncian warna kedua.

  6. Perebusan (Melorod)
    Kain direbus untuk menghilangkan lilin, kemudian dibilas dan dianginkan hingga siap dijual.

Proses pengerjaan satu lembar batik diperkirakan memakan waktu sekitar tiga hari hingga benar-benar siap digunakan.

Sumber: Tribun Bengkulu
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved