Berita Mukomuko

Nasib PPPK Paruh Waktu di Mukomuko Bengkulu, BKPSDM Belum Yakin soal Gaji

Gaji PPPK Paruh Waktu untuk Tahun 2026 mudah-mudahan terakomodir, meskipun adanyan pemangkasan dana transfer pusat.

Panji Destama/TribunBengkulu.com
PPPK PARUH WAKTU - Plt Kepala BKPSDM Mukomuko, Haryanto, saat diwawancarai di Kantor BKPSDM Mukomuko, Bengkulu, Selasa (7/10/2025). Gaji PPPK Paruh Waktu tahun 2026 diharapkan tetap terakomodir meski terjadi pemangkasan dana transfer dari pusat. 

Gaji PPPK Paruh Waktu untuk Tahun 2026 mudah-mudahan terakomodir, meskipun adanyan pemangkasan dana transfer pusat.

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

TRIBUNBENGKULU.COM, MUKOMUKO – Nasib 1.879 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Paruh Waktu (PPPK-PW) di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu untuk tahun 2026 masih menjadi pertanyaan, terutama terkait gaji yang akan diterima PPPK-PW.

Pasalnya, dana transfer ke daerah 2026 untuk Kabupaten Mukomuko dipangkas hingga Rp 67,132 miliar dari Pemerintah Pusat.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kemenkeu, Transfer ke Daerah (TKD) 2026 Mukomuko sebesar Rp 716,064 miliar, tercantum dalam Surat Nomor S-62/PK/2025 tertanggal 23 September 2025.

Terkait hal itu, Plt Kepala BKPSDM Mukomuko, Haryanto, mengatakan bahwa pembayaran gaji PPPK-PW diatur sesuai kemampuan daerah, yakni sebesar Rp 1 juta per bulan.

“Kalau untuk gaji PPPK Paruh Waktu itu sesuai dengan kemampuan daerah, yakni di angka Rp 1 Juta per Bulan,” ungkap Haryanto saat ditanya TribunBengkulu.com, Selasa (7/10/2025).

Haryanto menjelaskan, untuk pembayaran gaji bagi PPPK Paruh Waktu di tahun 2026, pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk pembayaran gaji.

Artinya, lanjut Haryanto, untuk tahun 2026, pembayaran gaji PPPK Paruh Waktu tetap akan diakomodir sebesar Rp 1 juta.

“Memang adanya pemangkasan anggaran dari Pemerintah Pusat, kita sudah menyiapkan anggaran Rp 1 Juta untuk gaji PPPK Paruh Waktu. Untuk di tahun 2026 nanti mudah-mudahan terakomodir gaji mereka,” tutur Haryanto.

Haryanto juga menjelaskan, jika nantinya PPPK Paruh Waktu harus diangkat menjadi PPPK Penuh Waktu, pihaknya tentu akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pemerintah Pusat.

Pasalnya, beban belanja pegawai, khususnya gaji, akan bertambah, sehingga pihaknya perlu melihat kemampuan keuangan daerah.

“Kalau ada arahan untuk diangkat dari PPPK Paruh Waktu menjadi PPPK Penuh Waktu, diharapkan ada kebijakan dan pertimbangan sesuai dengan kemampuan keuangan kita,” jelas Haryanto.

Untuk pelantikan dan penyerahan SK PPPK Paruh Waktu tahun 2025 ini, belum bisa dipastikan kapan akan dilaksanakan.

Hal ini karena pihaknya belum mengusulkan Nomor Induk (NI) PPPK Paruh Waktu. Untuk mengusulkan NI PPPK Paruh Waktu, pihaknya harus menyiapkan rencana penempatan untuk PPPK Paruh Waktu di Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Kalau pelantikan dan penyerahan SK belum tahu akan dilaksanakan kapan, karena kita masih menyiapkan rencana penempatan untuk PPPK Paruh Waktu di OPD, baru nanti pengusulan NI PPPK Paruh Waktu,” tutup Haryanto.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved