Berita Nasional

Pegawai DJP Bikin Ulah Tanggih Tunggakan Pajak Jam 5 Pagi, Menkeu Purbaya: 'Stres, Mabuk Kali dia'

Menteri keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa kembali mendapat laporan dari ulah pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Editor: Yuni Astuti
(KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYU)
LAPOR PAK PURBAYA : Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta. Reaksi Menkeu Purbaya usai pegawai DJP ketahuan tagih pajak jam lima pagi, Minggu (26/10/2025). 

Menurut Purbaya, tren pengaduan kini berubah.

Baca juga: Menohok Ucapan Menkeu Purbaya Tegur Ajudannya: Lu Ngapain Nyuruh Gue Pulang 

Jika sebelumnya banyak laporan tentang layanan DJBC, kini aduan terbanyak datang dari DJP.

Sebelumnya, Purbaya memastikan orang yang dilaporkan sering nongkrong di Starbucks bukan pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).

Kepastian ini didapat setelah tim Kementerian Keuangan memeriksa langsung ke lokasi dan meninjau rekaman kamera pengawas.

"Kita datangi Starbucks-nya, kita cek seperti apa kondisinya," kata Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Setelah ditelusuri lewat CCTV, orang yang dilaporkan sering nongkrong di sana ternyata bukan pegawai Bea Cukai.

"Jadi bukan orang Bea Cukai ternyata," tegas Purbaya sambil memperlihatkan rekaman CCTV.

Diberitaka sebelumnnya, Purbaya mengancam akan memecat pegawai Bea Cukai yang kedapatan sering nongkrong bergerombol di Starbucks.

Laporan itu masuk melalui kanal pengaduan Lapor Pak Purbaya yang baru diluncurkan pada Rabu (15/10/2025).

Dalam laporan yang dibacakan Purbaya pekan lalu, disebutkan ada pegawai Bea Cukai berseragam dinas yang kerap rapat di Starbucks bersama aparat berbaju preman. Aktivitas itu disebut berlangsung seharian dan setiap hari, bahkan dengan suara keras yang mengganggu pengunjung lain.

Pelapor menyebut isi pembicaraan mereka berkisar soal bisnis dan penjualan aset.

"Yang dibicarakan selalu tentang bisnis aset gimana, mengamankan aset, baru dapat kiriman mobil gimana jualnya," ujar Purbaya saat membacakan laporan tersebut.

Mendengar laporan itu, Purbaya sempat geram. Ia mengaku kecewa karena masih ada oknum yang berperilaku tidak pantas meski peringatan keras sudah berulang kali disampaikan.

"Jadi saya baru tahu, walaupun kita sudah menggebrak-gebrak, masih ini di bawah seperti ini. Artinya mereka tidak peduli, dianggapnya saya main-main," kata dia.

Purbaya menegaskan setiap laporan yang masuk ke *Lapor Pak Purbaya* akan diverifikasi. Pelapor diminta mencantumkan nama dan alamat lengkap agar bisa ditindaklanjuti.

"Ini lengkap tempatnya, alamatnya lengkap, jadi pasti bisa kita kejar," ujarnya.

Ia menambahkan, pegawai Bea Cukai dan Direktorat Jenderal Pajak yang terbukti melakukan pelanggaran akan langsung diberhentikan.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved