Ahmad Sahroni Viral

Tanggapan Ahmad Sahroni Usai Dinyatakan Resmi Langgar Kode Etik, Pasrah Ditimpa Masalah Bertubi-tubi

Ahmad Sahroni terbukti melanggar kode etik, dirinya pun mengaku ikhlas dan terima atas putusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR tersebut.

Editor: Rita Lismini
Istimewa
AHMAD SAHRONI - Kolase foto Ahmad Sahroni yang dihujat dan rumahnya dijarah ratusan massa, Agustus 2025 lalu. Ahmad Sahroni terbukti melanggar kode etik, dirinya pun mengaku ikhlas dan terima atas putusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR tersebut. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Akhirnya Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR membacakan sidang putusan dugaan pelanggaran etik, Rabu (5/11/2025).

Sahroni diketahui diputuskan oleh MKD kembali dinonaktifkan. 

Kali ini, penonaktifannya diperpanjang selama 6 bulan.

"Menyatakan teradu 5 Ahmad Sahroni terbukti telah melanggar kode etik DPR RI. Menghukum teradu 5 Ahmad Sahroni nonaktif selama enam bulan berlaku sejak tanggal putusan ini dibacakan yang dihitung sejak penonaktifan yang bersangkutan sebagaimana keputusan DPP Partai Nasdem," ujar Wakil Ketua MKD Adang Darojatun saat membacakan putusan dalam sidang putusan MKD DPR, Rabu (5/11/2025).

Menanggapi soal putusannya tersebut Ahmad Sahroni mengaku terima dan tak tidak bisa berbuat apa-apa lagi. 

"Ya keputusannya diterimalah," kata Sahroni seusai sidang.

Adapun Ahmad Sahroni diadukan ke MKD DPR lantaran ucapannya 'orang-orang demo itu tolol' dianggap tidak pantas diucapkan ke depan publik.

Saat diminta keterangan apa langkah selanjutnya, Ahmad Sahroni mengaku belum tahu. 

Selama di sidang pembacaan putusan, Sahroni tampak fokus mendengarkan. Dia duduk di samping Uya Kuya dan Adies Kadir.

Saat Uya Kuya mengelap air matanya, Sahroni tak sedikit pun bergerak.

Dia tetap fokus mendengarkan para Anggota MKD membacakan putusan kepadanya maupun empat legislator lainnya.

Kemudian jika melihat dari postingan Instagram pribadinya, Ahmad Sahroni mengaku telah ikhlas. 

"Terimakasih atas putusannya MKD, saya terima dengan lapang dada, saya ambil hikmah dan pelajaran kedepannya untuk lebih baik lagi, aaminn," tulis Ahmad Sahroni

Soal reaksinya tersebut Ahmad Sahroni seolah sudah pasrah dengan semua masalah yang bertubi-tubi menimpanya. 

Beberapa waktu lalu, Ahmad Sahroni sempat menceritakan detik-detik dirinya nyaris tewas jadi amukan massa saat aksi penjarahan di rumahnya. 

Pengakuan Ahmad Sahroni Saat Ditimpa Masalah Bertubi-tubi

Hari ini, Senin 3 November 2025, Ahmad Sahroni memberanikan diri muncul dan mengungkapkan kekecewaannya. 

"Saya alhamdulillah tidak korupsi, tapi dianggap rumah ini adalah duit rakyat dari hasil pajak. Saya yakin tuh orang-orang yang teriak itu boro-boro bayar pajak pasti nunggu sembako juga," ucap Sahroni dilansir dari instagram newsfromindonesia, Senin (3/11/2025).

Ia juga mengungkap alasan kenapa ia baru hadir hari itu, usai penjarahan rumahnya.

"Kenapa saya baru hadir lagi hari ini? Semua orang membenci saya, semua orang mencari saya," kata Sahroni.

Ia juga heran kenapa barang-barang yang diambil itu barang seperti foto keluarganya.

"Kebayang bapak ibu, foto keluarga pun dicuri, pertanyaannya buat apa coba, oke lah barang lain ambil silakan, buat apa foto keluarga diambil, buat apa gitu. Buat kenangan? Iya," pungkasnya.

Tak hanya itu saja, Ahmad Sahroni juga menceritakan ketika ia bersembunyi di plafon untuk menghindari para penjarah yang ke rumahnya.

Namun sayangnya plafon yang ia naiki tak kuat menahan bebannya.

"Plafonnya enggak kuat. Saya jatuh," ungkap Ahmad Sahroni

Dalam keadaan yang genting seperti itu, tak ada satupun orang yang Ahmad Sahroni percaya kala itu.

"Saya dalam keadaan hari itu tidak percaya sama satu orang pun," ujarnya.

Di akhir ceritanya, Ahmad Sahroni mengaku pasrah jika dirinya sudah tidak ada di dunia ini.

"Kalaupun hari itu saya meninggal, saya sudah ikhlasin," tutupnya dengan nada pasrah. 

Ahmad Sahroni Lapor Polisi 

Mantan anggota DPR RI, Ahmad Sahroni secara resmi melaporkan kasus penjarahan rumahnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Laporan disampaikan melalui kuasa hukumnya ke Polres Metro Jakarta Utara pada Senin (1/9/2025) malam, terkait amukan massa yang terjadi Sabtu (30/8/2025) lalu akibat pernyataan kontroversialnya. 

“Sudah (dilaporkan),” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Utara, Ipda Maryati Jonggi, Selasa (2/9/2025) dikutip dari Kompas.com.

Rumah Ahmad Sahroni menjadi sasaran amukan massa dan dijarah pada Sabtu (30/8/2025).

Hal ini dipicu pernyataan kontroversial Ahmad Sahroni, yang dianggap menyinggung publik.

Meski Ahmad Sahroni melapor ke Polres, penanganan kasus ini akan dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

“Laporan di Polres dan penanganan kasusnya dilimpahkan ke Polda Metro Jaya,” jelas Jonggi.

Sebelum adanya laporan, Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Metro Jakarta Utara sudah lebih dulu melakukan penyelidikan.

Bahkan, polisi telah memeriksa lima orang terkait kasus penjarahan tersebut. Namun Jonggi enggan menyebutkan siapa saja yang diperiksa.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved