Bocah Cacingan Parah di Curup Utara
Bocah 6 Tahun di Rejang Lebong Bengkulu Cacingan Parah, Hidup di Rumah Tak Layak Huni
Kondisi fisiknya yang terus menurun membuat pihak keluarga akhirnya meminta pertolongan pemerintah desa.
Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi
TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG – Seorang bocah laki-laki berusia 6 tahun berinisial F, warga Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Curup Utara, saat ini tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Rejang Lebong.
Bocah malang tersebut dibawa pihak keluarga bersama tenaga medis pada Kamis (2/10/2025) pagi setelah mengalami gangguan kesehatan dalam sepekan terakhir.
F diduga menderita penyakit cacingan parah. Kondisi fisiknya yang terus menurun membuat pihak keluarga akhirnya meminta pertolongan pemerintah desa.
Selain penyakit tersebut, F juga menderita disabilitas dan stunting.
Kadus I Desa Tanjung Beringin, Hadio Veko, mengatakan keluarga F memang berasal dari kalangan tidak mampu.
Keluarga itu sehari-hari hanya bekerja serabutan sebagai buruh tani. Juga selama ini, keluarganya cukup tertutup.
“Anak ini baru diketahui mengalami cacingan setelah ada laporan warga. Karena keluarganya cukup tertutup, kami baru tahu belakangan,” jelas Hadio.
Pemerintah desa, lanjut Hadio, sudah sering menyalurkan bantuan kepada keluarga F.
Mulai dari bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan beras, hingga makanan tambahan dari kader posyandu.
Selain itu, obat cacing juga pernah diberikan kepada anak tersebut.
"Kalau untuk bantuan dari desa memang mereka ini termasuk salah satu keluarga penerima bantuan, bahkan obat cacing sudah juga, tapi tidak tahu kenapa bisa cacingan," lanjut Hadio.
Di luar kondisi kesehatan sang bocah, kehidupan keluarga ini juga cukup memprihatinkan.
Rumah yang ditempati hanya berdinding papan sederhana dengan lantai semen di ruang tengah.
Sementara dapurnya masih beralaskan tanah dan tidak memiliki MCK yang layak. Bahkan keluarga itu informasinya jika hendak mandi atau buang air besar di sungai.
“Melihat kondisi rumahnya yang sangat tidak layak, mungkin ini juga penyebab anak itu bisa cacingan," papar Hadio.
Melihat kondisi rumah tersebut dan penyakit ini, pihak pemerintah desa juga berencana mengusulkan bantuan rehab rumah ke pemerintah daerah.
Ia berharap agar rumah keluarga itu bisa direhab dan layak huni.
"Akan kami usulkan pak ke pemerintah, semoga bisa direhab agar layak huni,"harap Hadio.
Saat ini, F masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Rejang Lebong.
Diperkirakan F bakal dirawat selama tiga hari lebih sembari diawasi langsung oleh dokter spesialis anak.
Baca juga: Nasib Pilu Bocah 6 Tahun di Rejang Lebong Bengkulu Idap Cacingan Parah, Disabilitas dan Stunting
Penjelasan Kadis Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan pun angkat bicara, menjelaskan temuan awal dan langkah penanganan yang tengah dilakukan untuk memastikan kondisi sang bocah tidak semakin memburuk.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Rejang Lebong, drg. Asep Setia Budiman, membenarkan adanya kasus tersebut.
Menurutnya, kondisi pasien masih dalam tahap suspect dan belum bisa dipastikan sepenuhnya mengidap cacingan. Selain itu, pasien tersebut juga diduga mengidap disabilitas.
“Anak ini memang ada masalah dengan kesehatannya. Dugaan sementara memang ke arah cacingan, namun belum ada kepastian, kita tunggu hasil pasti dari rumah sakit,” jelas Asep saat dihubungi TribunBengkulu.com, pada Kamis (2/10/2025) sore.
Dinkes Rejang Lebong, sudah memerintahkan Puskesmas Kampung Delima untuk melakukan pemantauan langsung.
Bahkan, setelah bocah tersebut keluar dari rumah sakit nantinya, tim puskesmas akan melakukan home visit untuk memberikan pendampingan kesehatan di rumah.
“Pasien ini sebelumnya juga pernah mendapatkan obat cacing, imunisasi, serta penanganan kesehatan lainnya. Kalau nanti ada indikasi stunting, akan ada intervensi lebih lanjut dari pihak kesehatan maupun pemerintah,”tambahnya.
Dari hasil pemantauan tim Puskesmas Kampung Delima, kondisi sosial ekonomi keluarga pasien tergolong rendah.
Rumah yang ditempati dinilai tidak layak huni, dengan dapur berlantai tanah, dinding kayu, serta sebagian ruangan berlantai semen sederhana.
Selain itu, keluarga juga tidak memiliki MCK dan kondisi kebersihan rumah tergolong kurang memadai.
“Ibu dan bapaknya juga sulit diajak komunikasi. Jadi ini tantangan tersendiri bagi petugas kesehatan dalam memberikan pemahaman soal pola hidup sehat,”lanjut Asep.
Pihak Dinkes menegaskan pentingnya menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, memberi asupan gizi yang baik, melakukan imunisasi rutin, serta memanfaatkan posyandu dan layanan kesehatan.
“Kalau ada gejala-gejala penyakit, sebaiknya langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat,” pungkasnya.
Hasil Pemeriksaan Medis
Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bocah laki-laki berusia 6 tahun dari Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Curup Utara, Bengkulu, diduga memang menderita penyakit cacingan dan kini menjalani perawatan intensif di RSUD Rejang Lebong pada Kamis (2/10/2025) pagi.
Anak ini diduga menderita penyakit cacingan setelah menunjukkan gejala serius dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, bocah tersebut mengalami demam tinggi selama lebih dari tujuh hari.
Selain itu, buang air besar tidak normal dan ditemukannya cacing membuat keluarganya khawatir, sehingga melapor ke Puskesmas Kampung Delima.
Dari sana, pasien kemudian dirujuk ke RSUD Rejang Lebong pada Kamis (2/10/2025) pagi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Plt Direktur RSUD Rejang Lebong, Nova Friska Elianti, M.Kes melalui Kasi Pelayanan Medis, Wendra Aprizal, menjelaskan bahwa pasien saat ini masih berstatus suspect cacingan, di mana pada tubuh korban ditemukan adanya infeksi.
Meski begitu, kondisi umum anak tersebut relatif baik dan tidak mengancam jiwa.
"Saat ini masih dalam tahap pemeriksaan lanjutan. Dari hasil awal memang ada infeksi bakteri, tetapi penyebab pastinya belum bisa dipastikan. Dugaan sementara lebih mengarah ke cacingan,” terang Wendra.
Pemeriksaan terhadap pasien dilakukan secara menyeluruh, termasuk rontgen dan laboratorium seperti darah.
Nantinya juga akan dilakukan pemeriksaan feses bocah tersebut. Hal ini dilakukan guna memastikan kondisi kesehatan anak.
Tim medis RSUD juga memberikan perawatan intensif agar kondisi pasien cepat stabil.
"Kita periksa menyeluruh, baik rontgen maupun labor, kita masih tunggu hasil pastinya," lanjut Wendra.
Sementara itu, Dokter Spesialis Anak RSUD Rejang Lebong, dr Vebri Valentania, Sp.A, diketahui langsung menangani pasien tersebut.
Bocah laki-laki ini akan dirawat beberapa hari ke depan sambil terus diobservasi.
Dengan perawatan yang sedang dijalani, pihak rumah sakit optimis kondisi bocah tersebut akan berangsur membaik dalam beberapa hari mendatang.
“Kondisinya tidak parah, tidak mengancam jiwa, dokter spesialis anak yang langsung menanganinya, penanganan diberikan agar tidak timbul komplikasi lain,” paparnya.
Kasus ini sekaligus menjadi pengingat bagi masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat.
Penyakit cacingan umumnya menyerang anak-anak, terutama di lingkungan dengan sanitasi yang kurang baik.
RSUD Rejang Lebong mengimbau orang tua agar segera membawa anak ke fasilitas kesehatan apabila muncul gejala mencurigakan, seperti demam berkepanjangan atau gangguan buang air besar.
"Di mana kasus ini menjadi pengingat kita bersama, kita upayakan berikan penanganan terbaik," tutupnya.
Berita Rejang Lebong
Rejang Lebong
Bengkulu
Anak Cacingan di Rejang Lebong
Bocah Cacingan di Rejang Lebong
Cacingan
Bulog Rejang Lebong Bengkulu Siap Serap Gabah Petani di Akhir Tahun 2025, Target 500 Ton |
![]() |
---|
Jalan Sukowati Curup Kerap Banjir, Pemkab Rejang Lebong Siapkan Drainase Baru |
![]() |
---|
Kabar Terbaru Nasib PPPK Hasil Seleksi 2024 Pemkab Rejang Lebong, Tak Perlu Panik! |
![]() |
---|
Enam Warga Binaan Lapas Curup Bengkulu Positif TBC, Petugas Lakukan Langkah Isolasi |
![]() |
---|
Kabar Baik! RSUD Rejang Lebong Terima Suntikan Dana Rp3 Miliar, Fasilitas ICU Segera Ditambah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.