Pembunuhan di Rejang Lebong

Polisi Buru Samsudin, Ayah Bunuh Kekasih Anak di Rejang Lebong karena Tak Restui Hubungan

Polisi buru Samsudin, warga Kelurahan Banyumas Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
M Rizki Wahyudi/TribunBengkulu.com
TKP PENEMUAN KORBAN- Jalan setapak di sekitar lokasi rumah TKP pembunuhan di Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Di jalan inilah korban ditemukan telah terkapar dan tak sadarkan diri usai ditikam pelaku. 

Pasalnya, baik korban maupun Helen diketahui masing-masing sudah memiliki keluarga.

Kepala Desa Kesambe Lama, Darwantoni, membenarkan bahwa korban merupakan warganya.

Ia menyebut, korban dikenal sebagai sosok pekerja keras dan sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan.

“Korban ini memang warga kami. Orangnya baik, pekerja keras. Sehari-hari dia kerja sebagai tukang bangunan,”ujar Darwantoni kepada TribunBengkulu.com pada Rabu (8/10/2025) sore. 

Namun, di balik kesehariannya yang dikenal baik, ternyata Feri sudah tidak lagi tinggal bersama istrinya.

Menurut keterangan Kades, korban telah pisah ranjang dengan istrinya beberapa bulan terakhir.

“Setahu kami, korban masih punya istri dan anak, tapi sudah pisah ranjang beberapa bulan ini. Katanya sudah cerai secara agama, tapi belum resmi lewat pengadilan,”jelasnya.
Jenazah korban telah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. Sementara itu, istri dan anak-anaknya memang telah tinggal bersama orang tua sang istri. 

"Jenazahnya sudah dimakamkan, Korban sendiri selama ini hidup seorang diri di rumahnya,"tutup Kades. 

Sementara itu, Kepala Dusun I Desa Air Meles Atas, Aprioni juga mengungkapkan fakta mengejutkan.

Ia mengatakan bahwa Helen, anak pelaku sekaligus wanita yang disebut kekasih korban, ternyata masih berstatus istri sah dari pria lain.

“Helen ini masih istri orang. Memang sudah lama tinggal di desa kami, sejak tahun 2015. Tapi setahu kami, dia belum cerai,”kata Aprioni.

Menurutnya, suami Helen diketahui sudah lama sakit parah dimana suami Helen tidak lagi tidak lagi tinggal satu rumah.

Ketika ditanya suaminya tinggal dimana, Aprioni mengaku tidak mengetahuinya. 

“Suaminya sudah sembilan bulan ini sakit stroke dan tidak tinggal lagi di rumah itu,”tambahnya.

Aprioni menyebut, kabar kedekatan Helen dan korban sama sekali tidak pernah terdengar oleh warga lainnya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved