Pembunuhan di Rejang Lebong

Polisi Buru Samsudin, Ayah Bunuh Kekasih Anak di Rejang Lebong karena Tak Restui Hubungan

Polisi buru Samsudin, warga Kelurahan Banyumas Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
M Rizki Wahyudi/TribunBengkulu.com
TKP PENEMUAN KORBAN- Jalan setapak di sekitar lokasi rumah TKP pembunuhan di Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Di jalan inilah korban ditemukan telah terkapar dan tak sadarkan diri usai ditikam pelaku. 

Bahkan ia sama sekali tidak mengetahui atau mengenal korban. 

"Kalau hubungan korban dengan warga kami itu, kami tidak tahu, yang kami tahu dia itu ada suaminya,"tutup Kadus. 

Hingga kini, pihak kepolisian masih memburu pelaku Samsudin yang melarikan diri usai menikam korban.

Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Sat Reskrim Polres Rejang Lebong.

Baca juga: 3 Ibu Rumah Tangga Terlibat Sindikat Pencurian Outdoor AC di Bengkulu, Polisi Ungkap Motif

Kesaksian Kadus

Kepala Dusun I Desa Air Meles Atas, Aprioni, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Ia mendapatkan informasi setelah dipanggil pihak kepolisian, kemudian mendatangi lokasi tempat kejadian.

Kondisi rumah tampak berantakan usai peristiwa itu. Diduga sempat terjadi keributan sebelum penikaman terjadi.

“Posisi rumahnya berantakan, ada bekas keributan, itu ada kaca meja pecah juga. Kami sendiri tidak terlalu kenal dengan korban,” ungkap Aprioni kepada TribunBengkulu.com pada Rabu (8/10/2025).

Ia mengatakan Helen sudah cukup lama tinggal di desa tersebut.

Bahkan, sepengetahuannya, Helen masih berstatus istri orang. Namun, suaminya tidak lagi tinggal di sana sejak sakit parah sembilan bulan lalu.

“Helen sudah tinggal di sini sejak tahun 2015. Sepengetahuan kami, dia masih istri orang, tapi infonya memang sedang proses cerai. Suaminya sudah sembilan bulan ini sakit stroke,” lanjut Aprioni.

Menurut Aprioni, di rumah itu juga tinggal Santi, saudari Helen, yang baru sebulan terakhir menetap di sana.

Sementara itu, ayah Helen tidak tinggal di rumah tersebut. Ia sudah mengontrak dan tinggal sendiri hampir satu tahun terakhir.

“Kalau malam bapaknya nggak di situ, tapi pagi biasanya bapaknya datang ke rumah itu ambil gerobak jualan. Sorenya baru pulang lagi ke kontrakan usai menitipkan gerobak di sana lagi,” jelasnya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved