Balita di Seluma Cacingan

Potret Pilu Rumah Kakak Adik Terinfeksi Cacing Keluar dari Mulut & Hidung di Seluma, Tak Layak Huni

Potret Rumah Kakak Beradik Terinfeksi Cacing hingga Keluar dari Mulut dan Hidung di Seluma Bengkulu, Tak Layak Huni

Penulis: Yayan Hartono | Editor: Hendrik Budiman
Dok, RSUD Tais dan KOMPAS.COM/FIRMANSYAH
TIDAK LAYAK HUNI- Kondisi rumah tampak bagian belakang balita yang menderita cacingan di Kabupaten Seluma, Bengkulu 

"Ini perlu pemantauan Posyandu. Jadi Puskesmas harus monitoring yang detail terkait permasalahan kesehatan di masyarakat. Jangan cuma menunggu masyarakat yang datang berobat, harus lebih intens turun ke masyarakat," kata Teddy Rahman dikonfirmasi Tribunbengkulu.com, Senin malam 15 September 2025.

Semua OPD terkait, ucap Teddy, harus berkoordinasi terkait seluruh permasalahan yang ada di masyarakat.

Dinas Kesehatan selaku leading sektor harus segera membagi tenaga kesehatan sesuai klasifikasi keahlian. 

Selain itu, juga dilakukan pemetaan permasalahan kesehatan yang dialami masyarakat.

"Tenaga kesehatan harus disebar sampai tingkat desa. Menjalankan tugas dan mengumpulkan data untuk dijadikan program dan sasaran kegiatan kesehatan Pemkab Seluma," ucap Teddy.

Kepala desa dan lurah hingga camat, ujarnya, juga harus berperan aktif dalam sosialisasi masalah kesehatan di setiap desa di wilayahnya, dengan memantau setiap penduduk agar berperan aktif dalam posyandu.

"Hirarkinya harus jalan. Saya minta semua berperan aktif untuk memantau permasalahan di masyarakat ini. Bukan hanya kesehatan, tapi meliputi semua aspek yang terjadi di masyarakat," sampai Teddy Rahman.

DPRD Ikut Buka Suara

DPRD Seluma angkat suara terkait kasus balita Nur Sabrina yang terjangkit cacing gelang di Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil.

Ketua DPRD Seluma, April Yones, meminta Dinas Kesehatan menangani pasien secara khusus dan menekankan pentingnya peningkatan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat.

Ia juga menyatakan DPRD siap mendukung anggaran dan mendorong OPD terkait untuk lebih proaktif mencegah kasus serupa di masa depan.

"Ini peristiwa luar biasa, semua harus sigap dan cepat menangani ini. Lakukan penanganan secara khusus kepada pasien," ucap April Yones kepada TribunBengkulu.com malam ini, 15 September 2025.

Adanya bayi terjangkit cacing gelang ini, kata April Yones, menunjukkan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) belum terlaksana maksimal di masyarakat.

Sehingga sosialisasi PHBS harus lebih gencar dilakukan agar semua masyarakat memahami dan menerapkannya.

"Dinkes dan Puskesmas harus peka dengan peristiwa ini. Gencarkan sosialisasi PHBS, agar masyarakat memahami pentingnya PHBS diterapkan di lingkungan keluarga," kata April Yones.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved