Balita Alami Kejang Ditolak Puskesmas di Bengkulu, Ini Kata Kepala Puskesmas

Sebuah postingan dari milik akun media sosial facebook Hendra Kevin Saputra, pada Selasa (1/2/2022) menceritakan seorang pasien balita.

Panji/TribunBengkulu.com
Puskesmas Muara Bangkahulu di Jalan Wr Supratman Kelurahan Pematang Gubernur pada Kamis (3/2/2022) 

Laporan Muhammad Panji Destama Nurhadi, Reporter TribunBengkulu.com

 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Sebuah postingan dari milik akun media sosial facebook Hendra Kevin Saputra, pada Selasa (1/2/2022) menceritakan seorang pasien balita di Bengkulu mengalami gejala kejang.

Namun balita itu ditolak oleh pihak puskesmas di kawasan Jalan Wr Supratman Kelurahan Pematang Gubernur, Kota Bengkulu lantaran jam kerja sudah habis.

Dalam postingan tersebut menceritakan, balita berusia lebih kurang 1 tahun 8 bulan ini mengalami kejang tinggi.

Saat itu pihak pasien meminta kunci mobil ambulans untuk diantarkan ke rumah sakit, namun pihak puskesmas menyarankan untuk mencari angkutan umum.

Pihak puskesmas menolak memberikan pelayanan, lantaran jam kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah habis.

Seorang saksi mata, Murzi Hati mengatakan, saat itu saya lihat ibu-ibu dari pasar kaget Kelurahan Pematang Gubernur, membawa balita ke Puskesmas tersebut.

"Katanya anak ibu itu alami step" Kata Murzi Hati, Kamis (3/2/2022)

Sementara itu, Kepala Puskesmas Muara Bangkahulu, Dedy Haryanto mengatakan, dari petugasnya menjelaskan pasien datang pukul 16.00 WIB, dengan keluhan demam.

Saat itu pasien sudah dilayani namun bukan dengan tenaga medis.

Pihaknya mengarahkan pasien untuk berobat ke Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu karena memang per 1 Januari 2022 pihaknya tidak lagi melayani pasien IGD selama 24 Jam.

"Saat jaga kemarin pihak puskesmas tidak ada yang bisa membawa ambulans," kata Dedy.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved