Dana Transfer ke Daerah Dipangkas
Strategi Pembangunan Kota Bengkulu saat Dana Transfer Dipangkas, Kadis PUPR: Tingkatkan PAD
Pemkot Bengkulu tingkatkan PAD untuk menjaga pembangunan meski dana transfer dari pusat berkurang.
Penulis: Bima Kurniawan | Editor: Ricky Jenihansen
Ringkasan Berita:
- Pemkot Bengkulu menghadapi pengurangan dana transfer, termasuk DAU.
- Kepala Dinas PUPR, Noprisman, menyebut efisiensi anggaran juga dialami pemerintah pusat.
- Pemkot fokus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk menjaga pembangunan.
- Seluruh OPD penghasil diwajibkan bekerja maksimal untuk mencapai target PAD.
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Bima Kurniawan
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bengkulu, Noprisman, mengungkapkan strategi menjaga stabilitas pembangunan daerah di tengah kebijakan efisiensi anggaran.
Menurut Noprisman, kondisi efisiensi anggaran bukan hanya dialami oleh pemerintah daerah, tetapi juga oleh pemerintah pusat.
“Kalau sekarang jangankan daerah, di pusat juga melakukan efisiensi. Beberapa kegiatan di balai pun mendapat penyesuaian,” ucap Noprisman.
Ia menjelaskan, pengurangan dana transfer dari pusat, seperti Dana Alokasi Umum (DAU), akan berdampak langsung terhadap kemampuan fiskal daerah.
“Kalau misalnya ada dana kita yang tidak dikirim dari pusat, contohnya dana DAU kita dikurangi, tentu akan berdampak langsung ke daerah. Jadi kita menyesuaikan, tidak bisa menjemput bola karena itu sudah aturan dari pusat,” terang Noprisman.
Menghadapi kondisi tersebut, Pemkot Bengkulu kini berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai salah satu strategi untuk tetap menjalankan pembangunan.
“Kita sekarang berupaya meningkatkan PAD. Daerah ini berlomba-lomba supaya tetap bisa membangun,” tambah Noprisman.
Baca juga: Skema Strategis Pemprov Bengkulu Tetap Jalankan Program Meski Dana Transfer ke Daerah Dipangkas
Noprisman menegaskan bahwa seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil harus bekerja maksimal dalam memenuhi target PAD yang telah ditetapkan.
“Target yang dibebankan kepada OPD yang mencari itu harus maksimal,” tegas Noprisman.
Ia juga mencontohkan kontribusi kegiatan pemerintah dan swasta terhadap peningkatan PAD, seperti penyelenggaraan acara di hotel-hotel.
“Salah satu contoh, hotel dengan agenda seperti ini mendapatkan pemasukan. Jadi mereka membayar pajaknya juga lancar dan tidak keberatan. Kalau tidak ada kegiatan, tentu jumlah penghuni yang dilaporkan dalam PAD juga menurun,” jelas Noprisman.
Melalui inovasi dan kerja sama antarperangkat daerah, Noprisman berharap Kota Bengkulu dapat tetap bergerak maju di tengah keterbatasan anggaran.
“Daerah harus cepat berinovasi untuk meningkatkan PAD,” pungkas Noprisman.
Gabung grup Facebook TribunBengkulu.com untuk informasi terkini
| Cerita Kadinsos Rancang Proposal ke Kemensos, Dibantu Nota Khusus Gubernur Bengkulu Helmi Hasan |
|
|---|
| Strategi Dinas PUPR Bengkulu Tengah Usai Dana TKD Dipangkas Menkeu Purbaya, Fokus ke Kementerian |
|
|---|
| All Out Kadinsos Bengkulu Jemput Dana Pusat usai TKD Dipangkas, Rela Menunggu 4 Hari di Kementerian |
|
|---|
| Dana Transfer 2026 Dipangkas, Pemprov Bengkulu Rencanakan Kurangi Jam Kerja ASN hinga 2 Hari |
|
|---|
| Dana Transfer ke Daerah 2026 Hanya Rp 1,4 Triliun, Wagub Bengkulu Mian: Kita Punya Bekingan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/STRATEGI-PEMBANGUAN-DAERAH.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.