BKKBN-Pemprov Bengkulu Berkomitmen Turunkan Angka Stunting, Pencegahan Dimulai Sejak Calon Pengantin

Bersama Pemerintah Provinsi Bengkulu, BKKBN berkomitmen untuk terus menekan angka stunting khususnya di Provinsi Bengkulu.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Pembukaan Rakerda Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana Bengkulu Tahun 2022, Rabu (6/4/2022). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Bersama Pemerintah Provinsi Bengkulu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berkomitmen untuk terus menekan angka stunting khususnya di Provinsi Bengkulu.

Dikatakan Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI, Nopian Andusti pencegahan saat ini akan difokuskan sejak dari hulu.

"Kalau sebelumnya kita fokus kepada anak yang rentan atau berpotensi terkena stunting, namun saat ini kita akan cegah dari sejak seseorang menjadi calon pengantin," ungkap Nopian dalam sambutannya saat pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga, kependudukan, dan Keluarga Berencana  Bengkulu Tahun 2022, Rabu (6/4/2022).

Nopian menyebutkan, pentingnya pencegahan dari hulu, karena inilah yang merupakan awal potensi terjadinya stunting.

Bahkan berat badan seorang ibu juga ikut mempengaruhi potensi bayi stunting saat terjadinya proses pembuahan setelah menikah.

"Maka dari itu edukasi perlu disampaikan sedini mungkin, makanya kita juga sudah canangkan agar program pencegahan stunting ini juga dimasukkan kedalam pembekalan sebelum pernikahan, yang biasanya di laksanakan oleh Kantor Urusan Agama (KUA)," ujar Nopian.

Namun dalam rangka untuk mewujudkan hal tersebut menurut Nopian tentunya perlu peranan baik dari Pemerintah Provinsi Bengkulu, maupun Kabupaten/Kota.

Pemerintah daerah dalam hal ini bisa melakukan intervensi langsung kepada masyarakat dalam rangka untuk pencegahan bayi terlahir stunting.

"Terutama kepada pak Gubernur dan Wakil Gubernur, kami minta agar kita benar-benar serius dalam pencegahan stunting ini. Apalagi mengingat potensi stunting yang ada di Bengkulu angkanya cukup banyak dan mencapai ratusan ribu orang," kata Nopian.

Terpisah Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah menyatakan Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya dalam menekan angka stunting mulai dari hulu.

Salah satunya sudah mulai dilakukan dengan pengenalan Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil).

"Sama-sama kita ketahui, aplikasi Elsimil ini merupakan alat bantu untuk mendeteksi calon pengantin itu sehat atau tidak. Diawali dengan pemeriksaan kesehatan seperti hemoglobin (Hb), lingkar lengan, alat reproduksi, berat dan tinggi badan, serta beberapa pemeriksaan lainnya," beber Gubernur Rohidin.

Gubernur Rohidin mengatakan, untuk pencegahan stunting ini tentunya juga akan melibatkan banyak pihak.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved