Dampak Larangan Ekspor CPO, Harga Sawit Anjlok hingga Rp 1.500

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai Kamis (28/4/2022) nanti.

Kebijakan tersebut diambil guna menjamin ketersediaan minyak goreng dalam negeri dengan harga yang terjangkau.

Namun, usai informasi pelarangan ekspor ini disampaikan Jokowi melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (22/4/2022) lalu, dampaknya sudah terasa dalam dua hari terakhir.

Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah, Silvia Atmareta mengatakan, dampak dari pelarangan ekspor minyak goreng ini sangat terasa di Kabupaten Bengkulu Tengah.

"Ada dampaknya itu, meski diberlakukan Kamis nanti, tapi yang namanya perusahaan ya, sudah bersiap mulai dari sekarang," ujar Silvia kepada TribunBengkulu.com, Senin (25/4/2022).

Di Bengkulu Tengah sendiri, menurut Silvia mengalami penurunan harga cukup parah dalam dua hari terakhir, penurunan hingga Rp 1.500.

"Kemarin harga turun Rp 500, hari ini turun lagi  Rp 1000. Hal ini diperparah juga dengan penumpukan buah sawit di pabrik, karena banyak masyarakat yang melakukan panen secara serentak," kata Silvia.

Silvia pun mengimbau masyarakat agar tidak panik dengan turunnya harga sawit yang cukup drastis menjelang lebaran tahun ini.

"Saya harap masyarakat tetap tenang, karena kami dari Dinas Pertanian Benteng akan selalu memantau perkembangan harga sawit, dan kita akan berkoordinasi dengan provinsi terkait  penetapan harga sawit terbaru, karena itu kan kewenangan pemerintah provinsi," jelas Silvia.