Bengkulu Masih Sering Hujan Padahal Musim Kemarau, Begini Penjelasan BMKG

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Jika melihat siklus musim di Indonesia, periode bulan April sampai Oktober termasuk dalam musim kemarau.

Sedangkan sebaliknya pada periode bulan Oktober sampai dengan bulan April masuk dalam siklus musim hujan.

Namun kenyataannya di Provinsi Bengkulu dalam sepekan terakhir cukup sering diguyur hujan.

Ternyata memang ada sesuatu hal yang terjadi, mengakibatkan seringnya turun hujan di Bengkulu, padahal masih musim kemarau.

"Fenomena ini terjadi akibat keadaan air laut yang lebih hangat daripada keadaan normalnya," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bengkulu, Anang Anwar.

Saat ini kondisi air laut memiliki suhu kehangatan antara 27 derajat sampai 28 derajat Celcius.

Keadaan ini meningkat beberapa derajat jika dibandingkan dengan suhu normal air laut yang biasanya berkisar 26 derajat Celcius.

Saat ini untuk keadaan di Provinsi Bengkulu, dari pagi hingga siang hari berawan dikarenakan ada daerah konvergensi.

Yaitu temuan angin yang akan menyebabkan terbentuknya awan hujan semakin besar.

"Jadi dari Agustus sampai Oktober itu kita akan berpeluang hujan diatas normal, hujannya akan lebih besar dari normalnya," kata Anang.

Sementara itu BMKG sendiri juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana.

Terutama banjir dan longsor yang sangat rentan terjadi apabila hujan mengguyur dalam waktu yang cukup lama.

"Kota Bengkulu potensinya cukup besar.  Belum lagi karena banyaknya perubahan bentuk muka bumi seperti daerah rawa menjadi daerah pemukiman dan lain-lain," ungkap Anang.

Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Gempa Bengkulu 5,1 SR Hari Ini, Kali Ini Pusat Gempa di Pulau Enggano

Baca juga: Gempa Bengkulu 6,3 SR Tak Timbulkan Kerusakan Fatal, Ini Penjelasan Pakar Geoteknik Kegempaan Unib

Baca juga: Waspada! Gempa Besar 8,9 SR Intai Bengkulu, Potensi Tsunami Mencapai 15 Meter