HET Elpiji 3 Kg di Kepahiang Bakal Naik Rp 19.700, Pemilik Pangkalan: Sulit Cari Uang Kembalian

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Kepahiang bakal naik.

Lalu bagaimana respon dari pangkalan elpiji yang ada di Kepahiang mengenai rencana kenaikan HET elpiji 3 kilogram? 

Yohandi (44) pemilik pangkalan Gas Elpiji di Kelurahan Pasar Ujung, Kecamatan Kepahiang, Kepahiang mengatakan hingga saat ini belum ada sosialisasi dari pihak agen terkait kenaikan HET di Kabupaten Kepahiang. 

Saat ini, pihaknya masih menjual gas elpiji 3 kg di HET Rp 15.900 per tabung dan membeli gas elpiji dari pihak agen dengan harga Rp 14.600 per tabung.

"Kadang kesulitan kami saat memberikan kembalian pada pembeli, misal pembeli ngasih uang Rp 16.000 untuk 1 gas elpiji 3 kg, saat memberikan kembalian saya bingung nyari yang Rp 100," kata Yohandi saat diwawancara TribunBengkulu.com, Senin (17/10/2022). 

Jika nanti adanya kenaikan HET dari Rp 15.900 ke Rp 19.700, takutnya nanti pihaknya juga akan kesulitan untuk mengembalikan uang kembalian. 

Menurutnya, tidak mungkin 1 keluarga membeli gas elpiji 3 kg lebih dari 1 gas setiap pembelian. Untuk 1 keluarga cukup 1 gas elpiji 3 kg. 

"Nanti kami bingung cari uang kembalian atau mengembalikan uang kepada pembeli," ucapnya. 

Dari penjualan gas elpiji 3 kg ini setiap tabungnya ini Yohandi hanya menerima keuntungan Rp 1.300. Menurutnya itu merupakan keuntungan yang kecil. 

Ia berharap dengan adanya kenaikan HET ini, pihaknya bisa mendapatkan untung lebih dari Rp 1.300.

"Dapat untung Rp 1.300 itu ngak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, orang beli gas ngak setiap hari. Kalau bisa dengan baiknya HET nanti kami juga bisa dapat untung di atas Rp 1.300 atau Rp 3.000 lah," ungkapnya. 

Imbau Masyarakat Beli Gas Elpiji di Pangkalan

Wakil Bupati Kepahiang Zurdi Nata mengimbau masyarakat untuk membeli gas elpiji 3 kg di tempat yang sudah disediakan pihak agen yakni di pangkalan. 

"Masyarakat diminta untuk membeli di pangkalan agar mendapatkan HET. Kalau di luar pangkalan ditakutkan nanti masyarakat mendapatkan harga di atas HET," tutur Zurdi Nata.