Pabrik Sawit Meledak
Imbas Ledakan yang Tewaskan 2 Karyawan, Pabrik Sawit di Bengkulu Selatan Tutup Hingga 6 Pekan
Pasca insiden ledakan di PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS) yang menewaskan dua karyawannya. Pabrik sawit di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya Kabupaten
Penulis: Ahmad Sendy Kurniawan Putra | Editor: M Arif Hidayat
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Pasca insiden ledakan di PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS) yang menewaskan dua karyawannya. Pabrik sawit di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan ini menutup sementara aktifitasnya hingga 6 Minggu ke depan.
Insiden ledakan di pabrik crude palm oil (CPO) tersebut terjadi sekitar pukul 13.01 WIB Jumat (21/10/2022).
Penutupan sementara aktifitas pabrik sawit itu disampaikan Pembantu Umum PT SBS, Hans Periyudo kepada Tribunbengkulu.com.
"Sementara tutup operasi. Diprediksi baru akan kembali buka pembelian buah TBS sawit 6 minggu ke depan," kata Hans Periyudo.
PT SBS menutup sementara aktifitasnya lantaran harus melakukan perbaikan yang cukup banyak di berbagai peralatan mereka. Mulai dari perbaikan 5 unit mesin rebusan, hingga bagian bangunan pabrik yang ambruk.
Hans Periyudo mengungkapkan jika pemeliharan alat operasi pabrik selalu dilakukan perbaikan selama satu tahun sekali.
"Satu tahun sekali lakukan perbaikan. Untuk tahun ini baru akan dilakukan perbaikan pada bulan Desember mendatang," ungkap Hans.
Apalagi, sekitar lokasi kejadian masih dipasang garis polisi. Sementara itu penyidik Sat Reskrim Polres Bengkulu Selatan belum menyimpulkan penyebab insiden ledakan mesin dan tabung rebus TBS kelapa sawit tersebut.
Penyidik masih melakukan penyelidikan dan akan melakukan pemeriksaan sejumlah pihak termasuk pihak manajemen PT SBS dan karyawan.
Sehingga jika pemeriksaan belum selesai dilaksanakan dan garis polisi belum dicabut. Maka pabrik dipastikan tidak boleh beroperasi.
"Selagi pemeriksaan masih berlanjut dan garis polisi belum dilepas. Pihak PKS belum diperbolehkan beroperasi hingga waktu yang belum ditentukan," ungkap Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, Iptu Fajri A. Chaniago.
Beredar isu bahwa PKS tidak melakukan perbaikan atau pemeliharan selama satu tahun belakang. Namun, hal tersebut belum dapat dipastikan, karena belum ada alat bukti maupun keterangan resmi dari pihak pabrik.
"Pastinya isu yang berkembang akan kita dalami dan tetap kita lakukan pendalam," jelas Kasat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Awit.jpg)