Tragedi Kebakaran di Bengkulu Selatan
Cerita Pilu Tragedi 3 Anak Terbakar di Bengkulu Selatan, Murid TK yang Periang dan Pintar di Sekolah
Tragedi kebakaran rumah Ratkuan alias Ikhwan (50) yang merenggut nyawa anak dan cucu Ratkuan di Bengkulu Selatan menyisahkan cerita pilu.
Penulis: Ahmad Sendy Kurniawan Putra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Tragedi kebakaran rumah Ratkuan alias Ikhwan (50) yang merenggut nyawa anak dan cucu Ratkuan di Bengkulu Selatan menyisahkan cerita pilu.
Rehan (15) anak Ratkuan, dan dua keponakannya Bela (6) dan Salsabila (4) putri dari Rika (kakak Rehan, red) dan suaminya Dindi, ikut terbakar dalam peristiwa kebakaran yang meludeskan rumah Ratkuan Senin dini hari (7/11/2022) di Jalan Puyang Sakti, Kelurahan Kota Medan, Kecamatan Kota Medan Kabupaten Bengkulu Selatan.
Tidak hanya keluarga yang berduka. Kabar meninggalnya Rehan, Bela dan Salsabila (korban kebakaran rumat Ratkuan) juga membuat kaget guru dan teman-teman mereka di sekolah.
Guru dan teman-teman korban di sekolah juga merasa sangat kehilangan dan bersedih atas kepergian korban yang tiba-tiba.
"Pintar sekali anak kami itu (Salsabila dan Bela,red). Kami sangat terpukul dan kehilangan. Apalagi dia (Salsabila) memang sangat dekat dengan saya sebagai wali kelas," ungkap Meri Susiana Wali Kelas Salsabila di TKN 6 dengan raut wajah sedih.
Diceritakan Meri Susiana, dua hari sebelum kejadian Salsabila yang biasanya betah bermain di sekolah sampai datang jemputan, di hari Jumat dan Sabtu sebelum kejadian Senin dini hari (7/11/2022), buru-buru pulang.
Pada hari itu, Salsabila selepas habis jam pelajaran langsung buru-buru pulang, tidak dulu bermain seperti hari-hari biasanya.
Namun ternyata itu adalah pertemuan terakhirnya dengan Salsabila di sekolah yang membuat guru dan teman-temannya semakin bersedih.
"Anaknya sangat periang, cerdas sekali bahkan sangat aktif," kenang Meri.
Korban Reihan Sempat Keluar
Korban Reihan (15), sempat keluar lalu masuk kembali ke dalam rumah.
Hal tersebut diakui kakak korban, Albert kepada TribunBengkulu.com, Selasa (8/11/2022).
"Kalau kami dapat cerita dari warga sekitar, saat kejadian Reihan sempat keluar lalu masuk kembali. Tidak tau kenapa dia (Reihan,red) masuk lagi," kata Albert kepada TribunBengkulu.com, Selasa (8/11/2022).
Sampai saat ini, pihak keluarga tidak mengetahui kenapa korban masuk kembali hingga terjebak dan meninggal terbakar di dalam kamar mandi.
"Memang saat dia masuk kembali api belum terlalu besar, mungkin saat hendak kembali keluar api sudah besar dan asap telah mengepul. Mungkin itu korban tidak bisa lagi keluar," ungkap kakak korban.
Bahkan, tidak hanya korban Reihan (15), yang meninggal dunia saja yang hendak masuk. Tetapi dua orang korban yang selamat Davi (12) dan Andika (2), juga ingin masuk lagi. Tetapi tidak disuruh oleh warga sekitar yang sudah ramai berada di luar.
"Davi bersama adiknya juga ingin masuk lagi waktu kejadian, tetapi tidak disuruh oleh masyarakat sekitar yang sudah banyak di luar," jelas Albert.
Kondisi Korban Nyaris Tidak Dikenali
Tiga anak-anak yang meninggal dunia dalam insiden kebakaran rumah Ratkuan alias Ikhwan (50) yakni Reihan (15) anak Ratkuan, Bela (6) dan Salsabila (4) yang merupakan cucu Ratkuan.
Di saat api sudah berhasil dipadamkan, posisi Reihan (15), ditemukan di dalam kamar mandi. Sedangkan Bela (6) dan Salsabila (4) ditemukan dengan posisi di ruangan tengah rumah
Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, Iptu Fajri A. Chaniago mengatakan api baru bisa dipadamkan sekitar 30 menit.
"Sudah api berhasil dipadamkan, tim identifikasi langsung turun. Sangat sedihnya, 2 korban hampir tidak dikenali lagi. Lantaran sudah hitam dan hampir sama dengan arang serpihan bangunan rumah," kata Fajri kepada TribunBengkulu.com, Senin (7/11/2022).
Ketiga orang korban meninggal dunia akibat tragedi kebakaran yang meludeskan rumah warga Bengkulu Selatan, sudah dikebumikan.
Almarhum Reihan (15), dikebumikan tidak satu liang dengan dua orang keponakannya bela (6) dan Salsabila (4) yang dimakamkan dalam satu liang.
2 Anak-anak Selamat
Ternyata saat kejadian kebakaran di Jalan Puyang Sakti, Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan, ada 5 anak-anak yang berada di dalam rumah, dan dua anak ini berhasil selamat.
Kedua anak yang selamat, Davi (12) dan Andika (2) berhasil keluar dari rumah sebelum api menghanguskan seluruh bagian rumah.
Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, Iptu Fajri A. Chaniago membenarkan pada saat kejadian kebakaran ada 5 orang yang berada di dalam rumah. Tetapi, hanya 2 orang selamat dan 3 lainnya meninggal akibat luka bakar.
"Iya memang benar ada 2 orang yang selamat. Untuk secara pasti mereka menyelamat diri kita belum ketahui secara pasti," kata Iptu Fajri kepada TribunBengkulu.com, Senin (7/11/2022).
Polisi pun belum berhasil mendapat keterangan dari anak-anak yang selamat lantaran hingga kini keduanya dalam keadaan trauma yang mendalam. Kedua anak ini tidak berhenti menangis.
"Tadinya kita ingin memintai keterangan kedua anak yang selamat itu, tetapi belum memungkinkan. Karena keduanya mungkin mengalami trauma, soalnya tidak berhenti menangis," ungkap Kasat.
Tidak Ada Orangtua di Rumah
Diceritakan tetangga korban, Agus (41), mereka mengetahui ada kebakaran saat api sudah berkobar menjalar ke bagian-bagian rumah.
Saat kebakaran, kedua orangtua korban memang sedang tidak berada di rumah karena mereka berprofesi sebagai pedagang di lokasi Wisata Alam Sekunyit yang berada di Jalinbar Bengkulu Selatan (Manna-Bengkulu).
Sementara di rumah hanya tinggal 5 orang anak-anak ini. Rumah korban yang berbentuk ruko hanya memiliki satu pintu membuat korban kesulitan menyelamatkan diri keluar rumah.
"Memang anak-anak korban ini sering ditinggal jualan. Kedua orangtua korban ini, pagi hari pulang dan sore hari baru jualan hingga malam. Naas, malam tadi kejadian kebakaran dan 3 anak korban terjebak di dalam rumah," kata Agus kepada TribunBengkulu.com, Senin (7/11/2022).
Setelah warga mengetahui ada kebakaran, warga langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Untuk melakukan upaya pertolongan tidak memungkinkan lagi karena api dengan cepat membesar. Serta dengan cepat menghanguskan rumah sehingga membuat bagian atap rumah ambruk.
"Mungkin akibat ambruknya bagian atap rumah tadi malam salah satu yang membuat kesulitan melakukan evakuasi atau penyelamatan terhadap 3 korban. Rumah korban yang berbentuk ruko tersebut, tidak memilik akses pintu keluar dari belakang dan tidak memiliki jendela. Lokasi rumah korban memang berada di tengah-tengah ruko," jelas Agus.
Kebakaran karena Korsleting Charger HP
Tragedi kebakaran hebat di Bengkulu Selatan yang menewaskan 3 anak dalam satu keluarga diduga akibat korsleting listrik charger handphone (HP).
Hal itu diungkapkan, Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, Iptu Fajri A. Chaniago, Selasa (8/11/2022).
Pasalnya, berdasarkan penyelidikan dinding yang hitam hanya berada di bagian kamar depan tempat charger HP, sedangkan dinding yang lain masih putih tidak ada bekas kebakaran.
"Kalau api berasal dari kamar depan. Di mana dilokasi itu dengan posisi ada charger tercolok beserta handphone," kata Fajri kepada TribunBengkulu.com, Selasa (8/11/2022).
Bahkan, dari olah tempat kejadian perkara (TKP), dari banyak dinding diseluruh bagian rumah tim hanya menemukan diding hitam di bagian kamar depan.
Dengan adanya kejadian ini, pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan hal yang sama, agar tidak terjadi hal yang serupa lagi.
Baca juga: HUT ke 54 Provinsi Bengkulu Hadirkan Ustad Dasad Latif, Apa Saja Agenda HUT Jumat 18 November 2022?
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Salsa-dan-Bela-Semasa-Hidup.jpg)