Ibu Melahirkan di Jalan

Ibu di Kaur Melahirkan di Jalan hingga Bayi Meninggal, DPRD Sesalkan Jalan Pemda Rusak Parah

DPRD Provinsi Bengkulu, meminta agar pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah preventif, agar kejadian serupa tidak terjadi.

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Hendrik Budiman
Ho TribunBengkulu.com
Jalan rusak dan masih berlumpur di Kaur ini membuat proses persalinan Haryani terhambat, pada Selasa (15/11/2022) dini hari. Sehingga membuatnya terpaksa melahirkan bayinya di tengah jalan, dua jam kemudian bayinya meninggal dunia. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Akses jalan yang rusak, menjadi salah satu faktor seorang ibu hamil Haryani (26), warga Desa Tanjung Aur Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu melahirkan di tengah jalan yang berlumpur saat menuju puskesmas.

Pilunya, bayi Haryani meninggal dunia dua jam setelah dilahirkan saat menuju puskesmas.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Bengkulu, Herwin Suberhani, SH, MH menyoroti dan menyesalkan atas kejadian tersebut.

Dewan Dapil Bengkulu Selatan-Kaur itu menyesalkan kejadian tersebut dan meminta agar pemerintah daerah segera mengambil langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang.

Baca juga: BREAKING NEWS: Akibat Jalan Rusak, Ibu di Kaur Melahirkan di Tengah Jalan, Bayinya Meninggal Dunia

"Persoalan itu memang harus disikapi, baik dari pemerintah kabupaten Kaur, maupun pemerintah Provinsi Bengkulu. Sebagai leading sekitarnya, karena persoalan ini tidak bisa berlarut-larut, apalagi daerah tempat kejadian tesebut masuk dalam hutan produksi terbatas, " sesal Herwin.

Dikarenakan hal itu, kata Herwin, sehingga ada beberapa regulasi yang memang harus dipelajari terlebih dahulu.

Akan tetapi, dalam persoalan ini menurutnya, harus segera, dilakukan tindakan preventif.

"Artinya jangan sampai ada warga yang meninggal diangkut pakai motor grandong. Kedua, ada ibu-ibu yang mau bersalin, sehingga anaknya meninggal dunia karena akses jalan yang rusak parah, " jelasnya.

Baca juga: Ayah di Bengkulu Cabuli Anak Tiri, Beraksi Sejak Korban SD hingga SMP

Menurutnya, persoalan ini seharusnya cepat ditanggapi oleh Pemerintah Daerah.

Jangan ada timbul pertanyaan sampai kapan warga desa harus menghadapi persoalan yang luar biasa berat.

Jalan disana saat ini memang menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten Kaur.

Namun, jika dilakukan koordinasi, atas persoalan itu, bisa saja keuangan Pemerintah Provinsi Bengkulu menyiapkan anggaran berupa dana hibah atau dana lainnya untuk pembangunan jalan disana.

''Sehingga untuk persoalan ini bisa terselesaikan. Jangan dilakukan pembiaran, mereka ini masyarakat Bengkulu yang perlu sentuhan dan perhatian, " imbuhnya.

Artinya kondisi jalan seperti ini, harus jadi prioritas jangan sampai terkesan pemerintah tidak perduli tentang itu.

Langkah preventif untuk kedepan harus ada Sehingga masyarakat disana terasa aman dan hidup.

Ibu di Kaur Melahirkan di Jalan

 Seorang ibu hamil Haryani (26), warga Desa Tanjung Aur Kabupaten Kaur, Bengkulu melahirkan di tengah jalan yang berlumpur saat menuju puskesmas. Pilunya, bayi Haryani yang berjenis kelamin perempuan itu meninggal dunia dua jam setelah dilahirkan.

Kondisi jalan yang rusak dan berlumpur, ditambah diguyuri hujan deras kemarin membuat jalan tersebut sangat susah dilewati.

Kepala Desa Tanjung Aur Supriyadi kepada Tribunbengkulu.com membenarkan adanya peristiwa memilukan menimpa warganya tersebut.

Dikatakannya, peristiwa tersebut terjadi tengah malam tadi. Haryani dilaporkan kesakitan dan hendak melahirkan. Akhirnya suami Haryani dan warga melakukan evakuasi.

"Iya benar pak, tepatnya kurang lebih pukul 23.32 Wib kami melakukan evakuasi terhadap warga kami yang ingin melahirkan, dengan menggunakan sepeda motor yang telah di modifikasi, untuk dibawa ke Puskesmas terdekat," ungkap Supriyadi kepada Tribunbengkulu.com, Selasa (15/11/2022).

Namun, karena kondisi jalan rusak dan berlumpur. Sehingga warga kesulitan membawa Haryani ke puskesmas. Meski mereka membawa Haryani menggunakan sepeda motor yang telah dimodifikasi.

Nah, pas di tengah perjalanan tepatnya di kilometer sembilan Trans BRT. Haryani, sambung Supriyadi menjerit kesakitan.

Karena tidak tertahan, akhirnya Haryani melahirkan di tengah jalan tersebut,

"Setengah perjalan sang ibu menjerit kesakitan dan harus melahirkan pak. Terpaksa melahirkan di tengah jalan dengan bantuan warga," jelas Kepala Desa.

Dikatakan Supriyadi, proses evakuasi Haryani cukup dramatis. Sangking sulitnya medan jalan dari desa menuju puskesmas.

Mereka terpaksa membawa Haryani menggunakan kotak kayu mirip peti mati.

Selang satu jam perjalanan menuju puskesmas. Bayi Haryani dan suaminya Rosdan Jamil yang lahir dengan semangat sempat mendapat penanganan.


Haryani dan bayinya kemudian dibawa ke rumah kepala desa sekitar pukul 01.00 WIB untuk hingga menunggu pagi hari tiba.

Sayangnya tuhan berkehendak lain, sekitar pukul 03.30 wib terdengar jeritan tangisan yang diketahui jika bayi Haryani telah meninggal dunia.

Perjuangan Haryani yang kesulitan saat akan melahirkan karena susahnya akses jalan dari desa menuju Puskesmas harus menjadi perhatian pemerintah, terutama Pemkab Kaur agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved