Hadapi Penilaian KARS, RSKJ Soeprapto Bengkulu Hapus Stigma Takut ke Dokter Jiwa

Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto berupaya menghapus stigma masyarakat yang menganggap ‘angker’ rumah sakit ini. Sebab masih banyak masyarakat yang ti

Penulis: M Arif Hidayat | Editor: M Arif Hidayat
Ho TribunBengkulu.com
Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Bengkulu. Akan menjalani penilaian akreditasi KARS dan berupaya menghapus stigma masyarakat takut berobat ke dokter sakit jiwa 

TRIBUNBENGKULU.COM, KOTA BENGKULU - Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto akan menghadapi penilaian akreitasi dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit atau KARS. Selain untuk evaluasi serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. RSKJ Soeprapto Bengkulu juga berupaya menghapus stigma masyarakat yang menganggap ‘angker’ rumah sakit ini. Sebab masih banyak masyarakat yang tidak nyaman bahkan takut bila berobat ke dokter jiwa atau psikiater.

Hal ini diakui Direktur RSKJ Soeprato Bengkulu, dr. Herry Permana. Pasalnya, stigma masyarakat kebanyakan menganggap hanya orang sakit jiwa berat atau gila yang datang ke dokter jiwa, dan ditegaskannya bahwa hal tersebut adalah salah besar.

 

“Selain meningkatkan program pelayanan kepada masyarakat, kami juga bertahap mencoba menghapus stigma tersebut. Agar masyarakat tidak takut ke berobat ke rumah sakit jiwa ini,” ungkap dr Herry kepada Tribunbengkulu.com.

 

Anggapan masyarakat hal tersebut tidak sepenuhnya salah. Lantaran masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pelayanan RSKJ Soeprapto Bengkulu ini.

 

Dijelaskan Herry, memang dokter jiwa mengobati pasien jiwa dengan kategori berat alias ODGJ (orang dengan gangguan jiwa), gila yang dalam Bahasa kedokterannya adalah Skizofrenia.

 

Akan tetapi pasien Skizofrenia di RSKJ Soeprapto Bengkulu ini hanyalah sebagian dari pasien yang datang ke dokter jiwa.

 

Selebihnya, pasien-pasien yang ditangani di RSKJ Soeprapto Bengkulu ini adalah pasien yang mengalami depresi, kecemasan, masalah pribadi dan sosial serta pasien-pasien medis yang mengalami gangguan psikologis akibat sakit kronik yang dideritanya.

 

“Orang susah tidur saja bisa berobat disini (RSKJ Soeprapto). Mengalami kecemasan dan lainnya, jadi bukan hanya orang sakit jiwa berat saja,” ungkap Herry.

 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved