351 Anggota PPS di Kepahiang Dilantik, Satu Orang Tak Hadir Karena Kecelakaan

KPU Kepahiang Melantik 351 PPS untuk di Desa dan Kelurahan, satu orang tak hadirin pelantikan akibat Kecelakaan.

Panji Destama/ Tribunbengkulu.com
Pengambilan Sumpah oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) KPU Kepahiang di Guest House Kepahiang, pada Selasa (24/1/2023) siang. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepahiang melantik sebanyak 351 orang anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Guest House Kepahiang, Selasa (24/1/2023). 

Namun, dari 351 orang anggota PPS yang dilantik tersebut, satu orang tidak hadir dalam pelantikan lantaran mengalami musibah kecelakaan. 

"Informasi yang kami terima satu orang ini mengalami kecelakaan, menurut kami itu alasan yang logis," kata Ketua KPU Kepahiang, Mirzan Pranoto Hidayat, usai pelantikan PPS, Selasa (24/1/2023). 

Menurutnya, untuk satu orang ini nantinya akan menyusul untuk pelantikan, direncanakan pelantikan untuk satu orang ini akan dilakukan di kantor KPU. 

"Pelantikannya resmi namun tersendiri, usai dari pelantikan yang hari ini 24 Januari 2023," tuturnya. 

Baca juga: 606 PPS Pemilu 2024 Dilantik dan Diambil Sumpah, Ini Pesan Ketua KPU dan Wabup Seluma Bengkulu

Sementara itu, Wakil Bupati Kepahiang, Zurdi Nata dalam sambutannya, mendukung semua kegiatan KPU Kepahiang untuk melangsungkan Pemilu 2024 nanti, baik di tingkat Kabupaten, Kecamatan hinga Desa dan Kelurahan, sesuai dengan kemampuan Pemerintah Kabupaten Kepahiang. 

"Diharapkan nanti pemilu di Kabupaten Kepahiang bisa berlangsung jujur dan adil, agar dapat menghasilkan pemimpin yang bagus dan memadai. Insyaallah pemimpin yang kita pilih betul-betul layak memimpin baik di eksekutif maupun legislatif," tutupnya. 

Ia mengungkapkan, Demokrasi di Indonesia sangat luar biasa karena satu orang satu suara, dibandingkan dengan negara Amerika Serikat. 

Di Amerika Serikat, electoral college atau perwakilan dari negara-negara bagian saja. Kadang-kadang di pemilihan umum presiden di sana secara individu dia menang, tapi secara electoral college dia kalah. 

"Contoh saja Hillary Clinton secara individu saat itu memiliki suara terbanyak dibandingkan Donald Trump, namun secara electoral college dimenangkan oleh Donal Trump karena di negara bagian yang besar seperti texas ada 50 suara, sedangkan Hillary Clinton negara bagian yang kecil hanya 3 suara saja," tuturnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved