Jelang Ramadan, Pemerintah Naikan Produksi MinyaKita, Bengkulu Juga Dapat Tambahan Kuota

penambahan kuota produksi minyakita, ini juga dikarenakan sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadhan

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Yunike Karolina
Jiafni Rismawarni/TribunBengkulu.com
MinyaKita di Pasar Panorama Kota Bengkulu. Saat ini harga 1 liter MinyaKita Rp 15,5 ribu bahkan ada yang menjual hingga Rp 18 ribu per liter. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni 

 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Masyarakat Bengkulu saat ini diresahkan dengan MinyaKita di Bengkulu yang mengalami kelangkaan, dan kenaikan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Terkait hal ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu, Yenita Syaiful menyampaikan ada kabar baik dari pemerintah pusat, yakni penambahan kuota produksi MinyaKita.

Hal ini juga dikarenakan sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadan. 

"Untuk MinyaKita, dari penjelasan Kementerian Perdagangan selama 3 bulan nanti, ada penambahan dari produksinya yang tadi 300 ton jadi 450 ton. Kita berharap ini terdistribusi ke seluruh provinsi, termasuk untuk Bengkulu," kata Yenita. 

Dengan penambahan produk MinyaKita ini, ia berharap dapat menjadi jawaban atas persoalan kelangkaan MinyaKita.

Terutama di Provinsi Bengkulu, yang sejak beberapa minggu terakhir, MinyaKita sulit dijumpai di pasaran. 

"Kita akan sidak kembali, untuk potensi penimbunan. Tapi dari pantauan kita beberapa waktu yang lalu memang tidak ada penimbunan. Memang stoknya sedikit dari distributor," ujar Yenita. 

Menurut Yenita, ada beberapa alasan yang menyebabkan harga MinyaKita naik di pasaran.

Di antaranya, persediaan yang terbatas sehingga membuat harga MinyaKita naik. Sementara dari permintaan masyarakat meningkat sehingga harga MinyaKita naik. 

Selain itu, juga dikarenakan penerapan bundling MinyaKita oleh distributor menjadi penyebab minyak goreng ini mahal.

Di sisi lain, minat konsumen pun semakin tinggi terhadap produk MinyaKita. Padahal untuk HETnya adalah Rp 14 ribu, namun saat ini dipasaran harga MinyaKita bisa mencapai Rp 18 ribu. 

"Kita juga temui, dalam melakukan pengawasan. Dalam melakukan pembelian itu, harus disertai dengan komuditas yang lain. Sehingga para pedagang ini menaikan harganya, karena untuk cost barang lain yang dibeli itu," beber Yenita. 

Oleh karena itu, pedagang terpaksa menaikan harga MinyaKita untuk mendapat keuntungan, lantaran minat produk yang dibundling dengan MinyaKita kurang peminat. 

"Budling ini, kami sudah mengimbau kepada distributor yang kami temui agar tidak menjual dengan budling. Sehingga di pedagang juga tidak menjual sistem bundling di tingkat konsumen," imbuh Yenita.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Bengkulu Selasa 14 Februari 2023 Cerah Berawan Sepanjang Hari, Hujan Wilayah Ini

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved