4 Potensi Ini Bisa Dongkrak Target Investasi Mukomuko Bengkulu, Rp 2 Triliun Bisa Tercapai

Kepala DPMPPTK Kabupaten Mukomuko, Juni Kurniadiana menyebutkan, pemerintah pusat memberi target capaian investasi kepada Pemkab Mukomuko Rp 2 triliun

Penulis: Seno Agritinus Malvin | Editor: Yunike Karolina
S Agri M/TribunBengkulu.com
Kepala DPMPPTK Mukomuko Bengkulu Juni Kurniadiana menyebutkan pemerintah pusat memberi target capaian investasi kepada Pemkab Mukomuko pada tahun 2023 Rp 2 triliun. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, S. Agri M

TRIBUNBENGKULU, MUKOMUKO - Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan, Dan Tenaga Kerja (DPMPPTK) Kabupaten Mukomuko, Juni Kurniadiana menyebutkan, pemerintah pusat memberi target capaian investasi kepada Pemkab Mukomuko pada tahun 2023 Rp 2 triliun.

Target 2023 ini lebih besar dibandingkan target yang dibebankan pada tahun 2022 lalu yang hanya sebesar Rp 1,5 triliun. Sementara investasi yang tercapai hanya sebesar Rp 1,05 miliar.

Kendati tahun lalu capaian investasi belum memenuhi nilai yang d ia targetkan, Juni yakin pada tahun 2023 ini target investasi sebesar Rp 2 triliun bakal tercapai.

Pasalnya, ada 4 potensi bidang usaha besar yang tengah dilirik para pemodal untuk menjalankan usahanya di Kabupaten Mukomuko.

Potensi pertama, ungkap Kadis, yaitu pelabuhan crude palm oil (CPO) di Pantai Kubang Badak, Kecamatan Teramang Jaya.

Para investor mulai melirik usaha pelabuhan CPO di Mukomuko ini tidak lepas dari "kampanye" yang dilakukan Bupati Mukomuko, H. Sapuan bersama tim Pemkab dan lainnya.

"Pelabuhan memang target Pak Bupati ya. Pemasaran digencarkan, menjalin komunikasi baik dengan pihak pemerintah maupun dengan calon investor langsung. Pelabuhan terus bergerak maju. Makanya kami yakin 2023, ada investasi masuk ke Mukomuko dari pelabuhan CPO ini," kata Juni.

Potensi investasi berikutnya, sebagai daerah penghasil tandan buah segar (TBS) Kelapa sawit terbesar di Provinsi Bengkulu, Mukomuko masih diincar pemodal yang bermain di usaha pengelolaan minyak kelapa sawit mentah atau CPO.

"Kalau pabrik CPO, potensinya ada 3 buah. Sebenarnya, untuk pabrik CPO ini sudah berproses cukup lama. Karena ada pandemi Covid-19, sempat tertunda. Tahun ini sudah mulai gerak lagi," paparnya.

Potensi berikutnya, masih berkaitan dengan sawit, tapi bidang industri berbeda. Kata Kadis PMPPTK, calon investor juga sedang menjajaki pembangkit listrik tenaga biomasa.

Pembangkit listrik tenaga biomasa ini memanfaatkan janjang kosong (Jangkos) kelapa sawit sebagai bahan bakar. Jangkos melimpah di Mukomuko. Pasalnya, saat ini di wilayah Mukomuko telah berdiri 16 pabrik CPO dan mayoritas beroperasi.

Jangkos merupakan limbah dari pengelolaan TBS sawit menjadi CPO. Ribuan ton limbah itu untuk sementara baru dijadikan pupuk alternatif bagi masyarakat di daerah ini.

"Calon investor sudah beberapa kali ke Mukomuko untuk melihat potensi pembangkit listrik tenaga biomasa yang memanfaatkan Jangkos sawit ini," ujar Juni.

Bidang usaha baru juga menjadi magnit bagi para investor yaitu sektor pertambangan batu bara. Lokasinya di Kecamatan Air Rami.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved