BREAKING NEWS: Truk Pengangkut 8 Ton Minyak Goreng MinyaKita Terguling di Bengkulu Tengah

Satu unit truk jenis dump truk Hino dengan nomor polisi BD 8542 AW yang mengangkut 8 ton Minyak Kita mengalami laka tunggal di Desa Bajak I Kecamatan

|
Penulis: Suryadi Jaya | Editor: M Arif Hidayat
HO Satlantas Polres Bengkulu Tengah
Satu unit truk jenis dump truk Hino dengan nomor polisi BD 8542 AW yang mengangkut 8 ton Minyak Kita mengalami laka tunggal di Desa Bajak I Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah, Selasa (28/2/2023) sekira pukul 10.00 Wib. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Satu unit truk jenis dump truk Hino dengan nomor polisi BD 8542 AW yang mengangkut 8 ton minyak goreng atau migor merek MinyaKita mengalami laka tunggal di Desa Bajak I Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah, Selasa (28/2/2023) sekira pukul 10.00 Wib.

 

Akibat kejadian tersebut, puluhan dus migor MinyaKita berserakan tepat di halaman rumah warga, namun berhasil kembali dikumpulkan dan diamankan sopir serta kernet. 

 

Kendaraan yang dikendarai Indra Hidayat (39) tersebut melaju dari Kota Palembang Sumatera Selatan menuju Kelurahan Panorama Kota Bengkulu

 

Kasatlantas Polres Bengkulu Tengah, Iptu Wiyanto menjelaskan, kecelakaan tersebut terjadi diduga sang sopir mengalami kelelahan sehingga kendaraan out of control dan terjatuh. 

 

"Saat melaju, ban sebelah kiri mobil tersebut keluar dari badan jalan, karena muatan yang berat sehingga mobil oleh dan terjatuh," ujar Wiyanto, Selasa (28/2/2023). 

 

Tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan tersebut, sopir dan kernet pun hanya mengalami luka ringan saja. 

 

"Saya juga telah memerintahkan anggota satlantas yang ada di lokasi kejadian untuk mengamankan barang bawaan mobil truk tersebut, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Wiyanto. 

 

Kasatlantas Polres Bengkulu Tengah pun mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk menepikan kendaraannya jika merasa sudah kelelahan atau mengantuk. 

 

"Sangat berbahaya sekali jika mengendarai kendaraan dalam kondisi kelelahan dan mengantuk, jadi harus berhenti terlebih dahulu," ungkap Wiyanto.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved