Kisah Inspiratif Musyaffa, Anak Petani Desa yang Sukses Jadi Kaprodi KPI UINFAS Bengkulu

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Usaha keras dan gigih tidak akan pernah mengkhianati hasil.

Editor: M Arif Hidayat
TribunBengkulu.com
Kepala Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (Kaprodi KPI) UINFAS Bengkulu, Musyaffa 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Usaha keras dan gigih tidak akan pernah mengkhianati hasil.

Mungkin pepatah itu cocok untuk menggambarkan perjuangan Kepala Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (Kaprodi KPI) UINFAS Bengkulu yang selama ini merengkuh karirnya di dunia pendidikan.

Meski lahir di keluarga yang sederhana tak menyurutkan semangat Musyaffa muda untuk mengeyam pendidikan.

Ayah dan ibu Musyaffa bekerja sebagai seorang petani di sebuah desa terpencil daerah Jambi.


Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Musyaffa sudah bertekad untuk menjadi orang yang sukses, bertekad untuk tetap terus melanjutkan sekolah.


"Saya anak nomor dua dari tiga bersaudara. Kami harus survive, harus berusaha bagaimana caranya sekolah tetap berlanjut, hidup harus tetap berlanjut," cerita Musyaffa kepada TribunBengkulu.com.

Menyadari kedua orang tuanya hanyalah petani. Musyaffa rajin membantu menyelesaikan pekerjaan kedua orang tua mereka demi tekadnya menyelesaikan sekolahnya hingga ke tingga tinggi.

"Setelah lulus Sekolah Dasar (SD) saya melanjutkan ke jenjang berikutnya SMP dan SMA dan ke jenjang selanjutnya di Jambi," katanya

Pada 2009 Musyaffa pindah ke Provinsi Bengkulu, dan dia mencoba mendaftar kuliah di IAIN Bengkulu dan mendapatkan beasiswa di program studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).

Setelah lulus dari kampus yang kini menjadi tempatnya mengajar pada tahun 2013 lalu.

Musyaffa kemudian di tahun Kemudian ia lulus atau wisuda pada tahun 2013.

"Alhamdulilah dapat beasiswa sehingga akhirnya bisa kuliah," ceritanya.

Guna menambah pengalaman dan kompetensi dirinya. Dia pada tahun 2014 Musyaffa kemudian pergi ke Jawa Timur untuk mencari pengalaman kursus dengan waktu satu Tahun.

Setelah itu, dia kembali bertekad melanjutkan pendidikannya ke magister atau strata 2 (S2).

Kemudian pada tahun 2015, dia mendaftar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan masih mengambil program studi Komunikasi Penyiaran Islam.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved