Oknum Polisi Edarkan Uang Palsu

Cerita Korban Peredaran Uang Palsu Oknum Polisi Bengkulu, Selama Ramadan Sudah 2 Kali Kejadian

Barita (54) warga Dusun Tanjung Sakti Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa Bengkulu Tengah, merupakan salah satu korban uang palsu yang dilakuka

|
Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Hendrik Budiman
Suryadi Jaya
Barita (54) warga Dusun Tanjung Sakti Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa Bengkulu Tengah, merupakan salah satu korban uang palsu yang dilakukan oleh IH oknum polisi Bengkulu, Kamis (13/4/2023). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Barita (54) warga Dusun Tanjung Sakti Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa Bengkulu Tengah, merupakan salah satu korban uang palsu yang dilakukan oleh IH oknum polisi Bengkulu. 

Menurut Barita, saat ini di daerahnya sedang marak terjadi peredaran uang palsu, bahkan ia saja dalam bulan Ramadan ini sudah dua kali menemukan uang palsu. 

"Sekitar tanggal 31 Maret kemarin, saya lagi ngecek uang warung, ternyata ada uang palsu satu, terus tadi malam oknum polisi beli rokok pakai uang palsu juga," ujar Barita, Jumat (14/4/2023). 

Uang palsu yang diberikan oleh oknum polisi tersebut diketahui karena, sang anak Barita yang menjaga warung diminta untuk selalu menerawang uang pecahan Rp 100 ribu agar tidak lagi menerima uang palsu. 

Baca juga: Bantah Edarkan Uang Palsu, Oknum Polisi di Bengkulu Ngaku Temukan Dompet Berisi Uang Rp 420 Ribu

"Anak ni dipesankan terus, kalau ada duit Rp 100 ribu tempel di lampu, kalau tidak ada berarti palsu, nah waktu ngecek uang polisi itu ternyata palsu," kata Barita. 

Mengetahui uang tersebut palsu, anak Barita pun memberitahu pamannya yang berada di warung bahwa ada uang palsu. 

"Pas tau ada uang palsu, belum sempat apa-apa, tiba-tiba datang orang dari Desa Padang Betuah langsung megang polisi itu, katanya polisi itu tadi juga belanja pakai duit palsu di warungnga," cerita Barita. 

Sontak hal itu pun membuat kehebohan dan warung Barita mendadak dipenuhi oleh orang-orang yang penasaran dengan keributan tersebut. 

"Ramai sekali orang semalam itu, ada sekitar 50 orang, tapi setelah di telfon orang Polsek Pondok Kelapa, akhirnya polisi yang pakai duit palsu ini tadi dibawa pergi," kata Barita.

Kronologi Kejadian

Diberitakan TribunBengkulu.com sebelumnya, salah satu pemilik warung, Ronaldi warga Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah mengaku sempat terkecoh dengan uang pecahan Rp 100 ribu yang diberikan oleh oknum polisi tersebut. 

Oknum polisi yang berpangkat Briptu dan merupakan anggota Bhabinkamtibmas Polresta Bengkulu berhasil diamankan warga saat membeli rokok dengan uang palsu di warung ketiga. 

"Yang jaga warung ini kakak saya, kakak saya tanya ini uang palsu atau bukan, waktu saya cek ternyata benar uang palsu, tetapi oknum polisi itu sudah pergi," ujar Ronaldi saat ditemui di Polsek Pondok Kelapa. 

Mengetahui bahwa uang tersebut palsu, ia bersama rekannya pun mencoba mengejar pelaku dan kebetulan pelaku kembali membeli rokok di salah satu warung menggunakan uang palsu juga. 

Seorang oknum polisi di Bengkulu berhasil diamankan warga Bengkulu Tengah lantaran melakukan pengedaran uang palsu dengan modus membeli rokok di warung, Kamis (13/4/2023) sekira pukul 18.30 Wib.
Seorang oknum polisi di Bengkulu berhasil diamankan warga Bengkulu Tengah lantaran melakukan pengedaran uang palsu dengan modus membeli rokok di warung, Kamis (13/4/2023) sekira pukul 18.30 Wib. (Istimewa)

"Waktu saya kejar, karena pelaku ini pakai motor dinas Bhabinkamtibmas dan sedang berhenti di salah satu warung, kami pun berhenti dan meminta pelaku tersebut mengganti uang yang palsu itu," katanya. 

Namun, oknum polisi tersebut ternyata tidak mengaku dan malah membuat hal tersebut menarik perhatian warga sekitar dan pengendara yang lalu lalang. 

"Akhirnya dia ngaku dan mengganti uang palsu itu, waktu warga mengecek dompet pelaku ada uang palsu sebanyak Rp 1,4 juta pecahan Rp 100 ribu, kalau ditambah sama yang diberikan ke saya totalnya Rp 1,5 juta," ungkapnya. 

Kemudian, kondisi di lokasi pun bisa ditenangkan dan oknum polisi tersebut dibiarkan pergi, tetapi masih diikuti oleh warga. 

"Jadi waktu kami ikuti, polisi ini manggil kami dan bilang video dia tertangkap tadi jangan diviralkan, karena bukan saya yang memvideokan saya jawab saya tidak bawa hape," kata Ronaldi. 

Tiba-tiba, oknum polisi tersebut mengarah ke Polsek Pondok Kelapa dan akhirnya warga yang menangkap oknum polisi tersebut juga ikut ke Polsek Pondok Kelapa. 

"Sekarang oknum polisi itu masih diminta keterangan kayaknya, ini saya juga baru mau diambil keterangan, masih nunggu giliran," kata Ronaldi.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved