Polres Kepahiang Awasi Potensi Penimbunan Gas LPG 3 Kg Jelang Lebaran

Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, Membuat harga per tabung Rp 30 Ribu, Polres Kepahiang lakukan pengawasan secara berkala di Pangkalan Gas.

HO Polres Kepahiang
Anggota Unit Tipidter Satreskrim Polres Kepahiang, Polda Bengkulu, melakukan pengawasan Gas Elpiji 3 Kilogram di Pangkalan Gas, pada Selasa (18/4/2023). 

Lanjutnya, pemerintah seharusnya dapat menetapkan regulasi dengan pengawasan pendistribusian gas elpiji tersebut. 

Selama ini para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menegah seperti dirinya, hanya membeli gas melon (gas 3 Kg) ditingkat pengecer.

"Sebaiknya pangkalan mengutamakan pelaku UMKM dan masyarakat kurang mampu," ujarnya.

Dengan di kondisi seperti ini, ia selaku pelaku UMKM sangat keberatan dengan membeli gas per tabung, seharga Rp 30 ribu per tabung, menurutnya berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah yakni Rp 15.900.

"Seharusnya pemerintah ada sikap yang tegas terhadap pengcer yang menjual Gas 3 Kg ini capai Rp 30 ribu," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Kepahiang, Jan Johanes Dalos, melalui Kabid Perdagangan, Abdullah, menghimbau masyarakat Kepahiang agar tidak panic buying. 

Salah satu faktor terjadinya kelangkaan gas ini, diakibatkan adanya Panic Buying, yang ditakutkan nanti jika terjadi panic buying akan berdampak pada kelangkaan. 

"Kalau Panic Buying, secara tidak langsung masyarakat itu akan membeli dengan jumlah banyak karena takut tidak kebagian," ungkapnya.

Dalos, menyampaikan stok gas elpiji di Kepahiang kedepannya akan stabil, lantaran setiap pekan, gas elpiji 3 kg ini didistribusikan oleh Pertamina ke agen yang ada di Kabupaten Kepahiang sebanyak 4.480 tabung.

"Artinya sudah ada kuota tetap untuk itu, tinggal lagi masyarakat diminta jangan panic buyying," tutupnya.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved