Perawat RSUD Kendari Dianiaya

Fakta-fakta Pemukulan Perawat RSUD Kendari, Dianiaya Keluarga Pasien, Polisi Periksa Saksi

Inilah fakta-fakta kasus perawat di RSUD Kendari yang dianiaya keluarga pasien hingga alami trauma dan gangguan pendengaran, polisi periksa saksi

Penulis: Kartika Aditia | Editor: M Syah Beni
TribunnewsSultra dan Instagram @infokendari
Kiri: rekaman CCTV yang memperlihatkan pemukulan terhadap perawat RSUD kendari. Kanan: Pihak keluarga pasien meninggal saat diwawancara. 

Pengakuan Dokter RSUD

Dokter RSUD Kendari, dr Faisal, mengatakan kronologis kekerasan berawal saat pasien perempuan berusia 51 tahun dibawa kerabatnya di RSUD dalam kondisi kritis.

Pasien tersebut masuk RS dengan tanda-tanda gejala gagal napas, selanjutnya mengalami kritis dan kondisinya terus menurun.

Karena kesadarannya terus menurun, pihak rumah sakit merawat intensif sang pasien di ruang ICU.

“Bahkan beberapa jam saat pasien berada di ruang ICU, pasien mengalami henti jantung dan henti napas,” kata dokter RSUD Kendari, dr Faisal, pada Kamis (25/05/2023).

Pihak rumah sakit lalu meminta persetujuan keluarga pasien untuk melakukan resusitasi jantung paru karena kondisinya terus memburuk.

Hanya saja, kerabat sang pasien menolak tindakan tersebut hingga akhirnya sang wanita paruh baya meninggal dunia.

“Dan keluarga pasien sudah menerima kondisi pasien,” jelasnya.

 


Pasien Sempat Dirawat di Rumah Sakit Lain

Dokter RSUD Kendari, dr Faisal, mengatakan, sang pasien yang meninggal dunia sempat dirawat di rumah sakit lain.

Berdasarkan rekam medis, pasien berjenis kelamin perempuan tersebut belum pernah dirawat di RSUD tersebut.

“Iya rekam medis pasien ini tidak pernah dirawat di RSUD Kendari, hanya saja berdasarkan pengakuan keluarga pasien sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit lain,” katanya, Kamis (25/5/2023).

“Kemudian dipulangkan, saat dipulangkan itu pasien kembali kritis dan langsung dibawa ke RSUD,” jelasnya menambahkan.

Menurut dr Faisal, pasien tersebut diketahui masuk ke ICU RSUD Kendari pada Rabu (24/5/2023) sekitar pukul 08.00 wita.

 

Ketika pasien masuk, pihak rumah sakit lalu melakukan penanganan sembari memberikan edukasi kepada keluarga pasien.

“Karena saat tiba kondisinya sudah tidak bagus, sudah kritis, dan bisa meninggal sewaktu-waktu," ujarnya.

 

Polisi Sudah Periksa Saksi

Kapolresta Kendari, Kombes Pol Muhammad Eka Fathurrahman, mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan kasus pemukulan perawat di RSUD Kendari tersebut.

“Iya, betul korban sudah melapor ke Polresta Kendari,” kata Kombes Eka Fathurrahman saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.

Pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaaan terhadap korban pemukulan termasuk melakukan visum.

“Korban pemukulan tersebut sudah diperiksa dan dilakukan visum et repertum,” jelas Kapolresta.

Selain korban, polisi juga sedang melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan mencari tambahan alat bukti lainnya.

“Setelah dinyatakan lengkap akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan unsur pidananya,” ujarnya.

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved