Bacaan Doa Manasik Haji dan Umrah Arab Latin dan Terjemahan, Lengkap Syarat, Rukun dan Tata Caranya

Berikut ini bacaan doa manasik haji dan umrah beserta teks dalam bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya. Selain bacaan doan manasik haji dan umrah, d

|
Penulis: M Arif Hidayat | Editor: M Arif Hidayat
TribunBengkulu.com
Bacaan Doa Manasik Haji dan Umrah Lengkap Syarat, Rukun dan Tata Caranya 

Syarat utama untuk melaksanakan haji adalah menjadi seorang muslim. Haji merupakan ibadah yang khusus diperuntukkan bagi umat Islam.

Orang non-muslim tidak diperbolehkan untuk melakukan ibadah haji.

2. Baligh

Seseorang harus telah mencapai usia baligh atau dewasa secara syar'i untuk dapat melaksanakan haji. Batasan usia baligh biasanya ditentukan berdasarkan kriteria seperti pubertas atau mencapai usia remaja tertentu.

3. Akal Sehat

Seseorang yang akan melaksanakan haji harus memiliki akal sehat yang baik. Artinya, ia harus memiliki kemampuan mental dan intelektual yang cukup untuk memahami arti dan tata cara pelaksanaan ibadah haji.

4. Mampu (Kesehatan yang Memadai dan Keuangan yang Cukup)

a. Kesehatan yang Memadai

Kondisi kesehatan yang memadai juga menjadi syarat haji. Karena ibadah haji melibatkan perjalanan dan aktivitas fisik yang berat, seseorang harus dalam keadaan sehat yang memungkinkan untuk melakukan ibadah dengan baik.

Jika ada kondisi kesehatan yang serius atau mengancam jiwa, seseorang mungkin dilarang untuk melakukan haji atau ditunda sampai kondisi kesehatannya membaik.

b. Keuangan yang Cukup

Haji juga membutuhkan biaya yang cukup besar. Seseorang harus memiliki sumber daya keuangan yang memadai untuk membiayai perjalanan haji, termasuk biaya transportasi, akomodasi, makanan, serta biaya administrasi dan pengeluaran lainnya selama tinggal di Makkah dan Madinah.

Dalam beberapa kasus, pemerintah negara atau lembaga amal dapat memberikan dukungan keuangan bagi mereka yang tidak mampu secara finansial.

5. Izin dan Persetujuan

Dalam beberapa kasus, ada persyaratan izin dan persetujuan dari pemerintah negara atau otoritas haji setempat sebelum seseorang dapat melakukan perjalanan haji.

Ini melibatkan proses pendaftaran dan pengajuan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mendapatkan visa haji dan izin perjalanan.

6. Mahram bagi Perempuan

Bagi perempuan yang ingin melakukan haji, mereka harus ditemani oleh seorang mahram yang sah.

Mahram adalah kerabat laki-laki yang haram dinikahi bagi perempuan, seperti suami, ayah, anak laki-laki, atau saudara laki-laki. Ini bertujuan untuk memberikan perlindungan dan keamanan bagi perempuan selama perjalanan dan tinggal di tanah suci.

7. Pernikahan Bagi Non-Muslim

Jika seseorang yang bukan muslim, tetapi telah menikah dengan seorang muslim, mereka dapat melaksanakan haji dengan syarat mereka memeluk agama Islam sebelum melakukan perjalanan haji.

8. Tidak ada Hambatan Hukum atau Keamanan

Seseorang harus memastikan bahwa tidak ada hambatan hukum atau masalah keamanan yang dapat menghalangi mereka untuk melakukan perjalanan ke tanah suci.

Hal ini termasuk memenuhi persyaratan imigrasi, memiliki paspor yang valid, dan mengikuti prosedur keamanan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.

9. Kesediaan Mental dan Spiritual

Melaksanakan haji adalah sebuah komitmen yang membutuhkan ketekunan, kesabaran, dan ketulusan hati.

Seseorang harus memiliki kesediaan mental dan spiritual untuk menghadapi tantangan fisik, emosional, dan spiritual yang mungkin terjadi selama perjalanan haji.

Penting untuk mencatat bahwa syarat-syarat haji dapat berbeda antara satu negara dengan negara lainnya, dan dapat berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Oleh karena itu, sangat disarankan bagi calon jamaah haji untuk mencari informasi terkini dan berkonsultasi dengan otoritas haji setempat atau lembaga yang berwenang sebelum memulai perjalanan haji.

Rukun, Wajib, dan Sunnah dalam Ibadah Haji

Ibadah haji merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang mampu secara fisik dan finansial untuk melakukannya. Dalam menjalankan ibadah haji, terdapat tiga komponen penting yang perlu dipahami, yaitu Rukun, Wajib, dan Sunnah

1. Rukun Haji

Rukun haji adalah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan amalan lain, meskipun dengan dam (tebusan). Jika salah satu rukun haji ditinggalkan, maka ibadah haji seseorang tidak sah. Berikut ini adalah rukun-rukun haji yang harus dilakukan:

a. Ihram/Niat

Rukun pertama adalah mengenakan pakaian ihram dan berniat untuk melakukan ibadah haji. Saat memasuki ihram, seseorang harus mengucapkan niat secara jelas dan tegas.

b. Wukuf di Arafah

Rukun kedua adalah berada di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Wukuf di Arafah merupakan salah satu momen penting dalam ibadah haji di mana jamaah haji berdiri di Padang Arafah untuk berdoa dan beribadah.

c. Tawaf Ifadah: Rukun ketiga adalah melakukan tawaf ifadah di Ka'bah setelah kembali dari Arafah. Tawaf ifadah dilakukan dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran.

d. Sa'i

Rukun keempat adalah melakukan sa'i antara bukit Shafa dan Marwah. Sa'i mengingatkan kita akan perjuangan Siti Hajar dalam mencari air untuk putranya, Ismail.

e. Tahalul/Mencukur Rambut

Rukun kelima adalah tahalul atau mencukur rambut. Setelah menyelesaikan tawaf ifadah dan sa'i, jamaah haji menggunduli atau mencukur sebagian rambutnya sebagai tanda akhir dari ibadah haji.

f. Tertib

Rukun keenam adalah menjalankan semua rukun haji dengan tertib dan sesuai dengan tata cara yang ditentukan.

2. Wajib Haji

Wajib haji adalah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji. Jika salah satu amalan wajib haji tidak dilakukan, ibadah haji seseorang tetap sah, tetapi dia harus membayar dam atau denda.

Meninggalkan rangkaian amalan wajib haji tanpa adanya uzur syar'i (penghalang syar'i) merupakan perbuatan berdosa. Berikut adalah beberapa amalan wajib haji:

a. Ihram

Wajib pertama adalah mengenakan pakaian ihram dari miqat, yaitu titik tertentu yang menjadi batas masuknya seseorang ke tanah suci.

b. Mabit di Muzdalifah

Wajib kedua adalah bermalam di Muzdalifah setelah wukuf di Arafah.

c. Mabit di Mina

Wajib ketiga adalah bermalam di Mina setelah melempar jumrah.

d. Melontar Jumrah

Wajib keempat adalah melontar jumrah Ula, Wusta, dan Aqabah di Mina.

e. Tawaf Wada'

Wajib kelima adalah melakukan tawaf wada' sebelum meninggalkan Makkah. Tawaf wada' dilakukan sebagai perpisahan dengan Baitullah.

3. Sunnah Haji

Sunnah haji adalah amalan-amalan yang dianjurkan dalam ibadah haji, namun tidak diwajibkan. Melakukan sunnah haji akan memberikan keutamaan dan pahala tambahan. Beberapa sunnah haji antara lain:

a. Ifrad

Sunnah pertama adalah melakukan haji Ifrad, yaitu mengutamakan haji sebelum umrah dengan ihram terpisah.

b. Membaca Talbiyah

Sunnah kedua adalah membaca talbiyah sejak memasuki ihram hingga tiba di Makkah.

c. Tawaf Qudum

Sunnah ketiga adalah melakukan tawaf qudum saat pertama kali tiba di Masjidil Haram di Makkah.

d. Bermalam di Muzdalifah

Sunnah keempat adalah bermalam di Muzdalifah setelah melempar jumrah.

e. Salat 2 Rakaat

Sunnah kelima adalah melaksanakan salat 2 rakaat setelah melakukan tawaf.

f. Bermalam di Mina

Sunnah keenam adalah bermalam di Mina setelah melontar jumrah.

Itulah beberapa penjelasan mengenai Rukun, Wajib, dan Sunnah dalam ibadah haji. Sebagai seorang muslim yang berniat untuk melaksanakan ibadah haji, penting untuk mempelajari dan memahami seluruh komponen ibadah haji dengan baik agar dapat melaksanakannya dengan benar dan mendapatkan manfaat spiritual yang maksimal.

Bacaan Doa Manasik Haji dan Umrah, Syarat Rukun dan Tata Caranya

TRIBUNBENGKULU.COM - Berikut ini bacaan doa manasik haji dan umrah beserta teks dalam bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya.

Selain bacaan doan manasik haji dan umrah, di dalam artikel ini juga terdapat syarat rukun dan tata cara manasik haji dan umrah.

Haji dan umrah adalah ibadah penting dalam agama Islam yang dilakukan oleh jutaan umat Muslim setiap tahunnya.

Selama menjalankan ibadah ini, ada banyak doa dan dzikir yang dianjurkan untuk dibaca agar mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.

Bacaan doa manasik haji dan umrah

1. Niat Ihram:

اَللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، حَجًّا

Allahumma labbaik, hajjan.
Artinya: Ya Allah, aku datang menjalankan ibadah haji.

2. Tawaf:

بِسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَاعْفُ عَنِّي، وَوَفِّقْنِي لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى

Bismillahi, allahumma ighfirli wa'fu 'anni, wa waffiqni lima tuhibbu wa tardha.

Artinya: Dengan nama Allah, ya Allah, ampunilah dosaku dan berikanlah aku keberuntungan untuk melakukan apa yang Engkau cintai dan ridhai.


3. Sa'i (lari antara bukit Safa dan Marwah):

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ

Innaṣ-Ṣafā wal-Marwata min sha‘ā’irillāh.

Artinya: Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebahagian dari syi'ar-syi'ar Allah.

4. Tahallul (Melepas Ihram setelah selesai Sa'i):

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ

Labbayka Allāhumma labbayk. Labbayka lā sharīka laka labbayk. Innal-ḥamda wan-ni'mata laka wal-mulka lā sharīka lak.

Artinya: Aku menjawab panggilan-Mu, ya Allah. Aku menjawab panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan kerajaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.

5. Doa di Mina

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Lā ilāha illallāhu waḥdahu lā sharīka lahu, lahul-mulku wa lahul-ḥamdu wa huwa 'alā kulli shay'in qadīr.

Artinya: Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, yang tidak memiliki sekutu. Bagi-Nya kerajaan dan segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Bacaan doa-doa di atas hanya sebagian kecil dari banyak doa yang dianjurkan dalam manasik haji dan umrah.

Dalam menjalankan ibadah ini, penting bagi para jamaah untuk mempelajari dengan baik bacaan doa dan dzikir yang disertai dengan pemahaman maknanya.

Hal ini akan membantu meningkatkan kekhusyukan dan pemahaman dalam menjalankan ibadah haji dan umrah.

Dalam rangka memaksimalkan manfaat ibadah ini, disarankan bagi para jamaah untuk mempelajari doa-doa ini sebelum berangkat, sehingga mereka dapat menghafal dan memahaminya dengan baik.

Juga, jangan lupa untuk berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan, keberkahan, dan ampunan dalam menjalankan ibadah ini.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang sedang menjalankan ibadah haji dan umrah, dan semoga Allah menerima semua ibadah kita. Aamiin.

 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved