Mantan Kapolsek Tipu Tukang Bubur

AKP SW Eks Kapolsek Ditahan di Polda Jabar Imbas Tipu Tukang Bubur di Cirebon Rp 310 Juta

AKP SW akhirnya ditahan di Polda Jabar atau diberi sanksi penempanan khusus buntut tipu tukang bubr Rp 310 juta.

Penulis: Kartika Aditia | Editor: Hendrik Budiman
Kolase TribunBengkulu.com/Kompas.com
Kolase Tukang bubur yang ditipu Rp 310 juta (kiri) dan Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo bersama Kapolres Cirebon (kanan). AKP SW eks kapolsek ditahan di Polda Jabar Imbas tipu tukang Bubur di Cirebon Rp 310 Juta 

TRIBUNBENGKULU.COM - AKP SW akhirnya ditahan di Polda Jabar atau diberi sanksi penempanan khusus buntut tipu tukang bubr Rp 310 juta.

Adapun saknksu tersebut dijatuhkan pada AKP SW lantaran dirinya terlibat kasus dugaan penipuan yang mengatasnamakan rekrutmen Polri.

AKP SW dengan tega menipu tetangganya sendiri yang sehari-hari berjualan sebagai tukang bubur hingga ratusan juta rupiah.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengatakan penipuan yang menimpa tukang bubur bernama Wahidin diduga dilakukan AKP SW saat menjadi Kapolsek Mundu.

Adapun saat ini, kata Ibrahim, AKP SW telah berpindah tugas menjadi Wakasat Binmas Polresta Cirebon.

Namun, AKP SW kini juga telah dicopot dari jabatan tersebut.

"Kami juga akan melakukan proses kode etik terhadap yang bersangkutan karena sudah merusak citra Polri," ujarnya dikutip  dari TribunCirebon, Selasa (20/6/2023)

"Khususnya proses seleksi penerimaan calon anggota Bintara Polri," lanjutnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan jika Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus telah menandatangani Surat Telegram No ST/990/VI/KEP 2023 yang isinya memutasi AKP SW dari Wakasat Binmas Polresta Cirebon menjadi Pama Yanmas Polda Jabar.

AKP SW akan diberi sanksi penahanan atau patsus selama 21 hari dalam rangka proses sidang kode etik Polri.

Ibrahim memastikan jika kasus penipuan anggota Polri itu telah masuk ke tahap penyidikan dan akan terus dikembangkan.

Kronologi Tukang Bubur Ditipu

Diberitakan sebelumnya seorang tukang bubur asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, bernama Wahidin menjadi korban penipuan oknum polisi senilai Rp 310 juta.

Wahidin tukang bubur asal Desa Kejuden Kecamatan Depok Kebupaten Cirebon, menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan oleh oknum polri berpangkat AKP dengan inisial SW.

SW menjanjikan anak pertama Wahidin, masuk bintara polri pada masa penerimaan 2021 lalu.

SW meminta uang kepada Wahidin dengan total Rp 310 juta, secara bertahap.

Baca juga: Janji Manis AKP SW Eks Kapolsek Tega Tipu Tukang Bubur Cirebon Rp 310 Juta, Kini Dicopot & Tersangka

Wahidin yang tidak punya uang banyak dan di bawah tekanan, akhirnya menggadaikan rumah demi cita-cita anaknya.

SW meminta Wahidin menyetorkan uang secara bertahap kepada oknum PNS Mabes Polri berinisial NY.

SW juga meminta Wahidin menyetorkan uang kepada oknum polri berinisial D berpangkat IPDA, yang juga menantu oknum SW.

Menanggapi hal itu, Kapolres Cirebon Kota AKBP Ariek Indra Sentanu mengungkapkan, pihaknya sudah menetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan penipuan penerimaan Bintara Polri tahun 2021.

Ariek menuturkan, dua tersangka tersebut yakni seorang oknum PNS Mabes Polri yang saat ini bertugas di Yanma berinisial NY dan oknum Polri AKP SW.

Penangkapan ini dilakukan lantaran, NY selalu mangkir saat dipanggil untuk dimintai keterangan sebanyak tiga kali, sejak September 2022 lalu.

Kondisi NY yang tidak kooperatif membuat penyidik mengeluarkan surat perintah membawa NY untuk dimintai keterangan.

Kondisi Anak Tukang Bubur Gagal Jadi Polisi

Baru-baru ini heboh tukan bubur asal Cirebon, Wahidin, menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan oleh oknum polri berpangkat AKP dengan inisial SW.

SW menjanjikan anak pertama Wahidin, masuk bintara polri pada masa penerimaan 2021 lalu.

SW meminta uang kepada Wahidin dengan total Rp310 juta, secara bertahap.

Wahidin yang kala itu tak memiliki uang banyak dan di bawah tekanan, akhirnya menggadaikan rumah demi cita-cita anaknya.

SW meminta Wahidin menyetorkan uang secara bertahap kepada oknum PNS Mabes Polri berinisial NY.

Baca juga: Nasib Tukang Bubur di Cirebon Ditipu Eks Kapolsek Rp 310 Juta, Anak Gagal Jadi Polisi-Alami Depresi

Setelah dua tahun korban menyetorkan uangnya, ternyata anaknya tak kunjung diterima jadi polisi.

Bahkan, anaknya gagal saat tahap pertama pada bagian tes kesehatan.

Saat ini, polisi sudah menangkap dan menetapkan pelaku yakni AKP SW dan NY yang merupakan oknum PNS di Mabes Polri sebagai tersangka.

Lantas, bagaimana nasib anak Wahidin yang gagal masuk Polri tersebut?

Kini, anak wahidin yang dijanjikan masuk polri tapi gagal akibat tertimu masih merasa depresi.

Hal itu diungkap langsung oleh kuasa hukum Wahidin Eka Suryaatmaja.

"Saat ini, yang jadi konsentrasi kami adalah masalah anaknya, masih dalam kapasitas depresi. Sejak berita ini dimuat, dia mengingat kembali dan ditanya-tanya," ujarnya seperti yang dikutip TribunBengkulu.com dari kompas.com, Senin (19/6/2023)

Merasa Terancam, Wahidin Minta Perlindungan LPSK

Tukang bubur di Cirebon, Wahidin berencana mengadukan soal teror yang ia hadapi ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Permohonan perlindungan warga Desa Kejuden, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ini menyusul adanya tidnak ancaman yang ia terima.

Adapun ancaman tersebut bertujuan agar Wahidin tidak melanjutkan kasus yang menimpanya.

Hal itu disampaikan oleh kuasa hukum Wahidin, Eka Suryaatmaja.

"Langkah selanjutnya, supaya tidak ada fakta-fakta yang dikaburkan, saya akan berkoordinasi dengan LPSK, karena korban sudah ada ancaman, dibuat tidak nyaman akibat dari melaporkan kasus ini," ujar Eka seperti yang dikutip TribunBengkulu.com dari Kompas.com, Senin (19/6/2023).

Dijelsakn Eka, Sejak Wahidin berjuang mencari keadilan untuk dirinya dan masa depan sang anak, ia kerap mendapatkan telpon dari nomor-nomor tak dikenal.

Orang yang menelpon Wahidin tersebut meminta agar dirinya mencabut laporan perkara dan tidak melanjutkannya.

"Bentuknya telepon, telepon tidak dikenal, ada teror-teror , telpon untuk tidak melanjuti pengungkapan kasus ini," tambah Eka.

Teror yang dilakukan dari orang tak dikenal itu membuat Wahidin terus berada dalam tekanan.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved