Info Haji 2023

Sosok Bakrin Jemaah Haji asal Kepahiang Bengkulu yang Meninggal Dunia di Makkah, Dikenal Ramah

Bakrin Dulamid Saharia (72), jemaah haji asal Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu meninggal dunia di Makkah.

|
HO TribunBengkulu.com
Foto kenangan saat keluarg melepas keberangkatan Bakrin Dulamid Saharia (72), jemaah haji asal Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu meninggal dunia di Makkah, Arab Saudi, pada Senin (26/6/2023) malam.  

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Bakrin Dulamid Saharia (72), jemaah haji asal Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu meninggal dunia di Makkah, Arab Saudi, pada Senin (26/6/2023) malam. 

Ia merupakan seorang pensiunan guru dari sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (Mtsn) 2 Kepahiang, warga Desa Permu Kecamatan Kepahiang.

"Bapak kemarin daftar haji tahun 2009, sudah 14 tahun bapak menunggu akhirnya berangkat," ungkap menantunya, Mahadi (48), Selasa (27/6/2023). 

Ia mendapat kabar jika mertuanya ini, didalam camp atau tenda sempat tak sadarkan diri, lalu dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia. 

Saat itu, jemaah mau melaksanakan rangkaian ibadah haji, wukuf di padang Arafah. 

"Almarhum ditenda waktu itu pingsan, jadi dibangunin oleh rombongannya, masih tak sadarkan diri, lalu dibawa ke rumah sakit di sana dinyatakan meninggal dunia," tuturnya. 

Bakrin sebetulnya berangkat bersama sang istri, namun sayang sang istri sudah meninggal dunia pada bulan Desember 2022 lalu. 

Almarhum juga banyak menghabiskan waktunya, di masjid dan di rumah saja. Setelah pensiun dari mengajar, almarhum lebih banyak ke masjid untuk beribadah. 

"Keluarga sudah mengikhlaskan. kebiasaan bapak kalau subuh itu mengaji selepas salat subuh," jelasnya. 

Almarhum juga dikenal sebagai panutan bagi keluarga. Beliau sendiri memiliki 3 orang anak dan 9 cucu yang ditinggalkan. 

Pihak keluarga nanti akan melangsungkan takziah selepas Isya di rumah duka almarhum, dan akan melakukan salat ghaib. 

Sementara itu, Ketua DPRD Kepahiang, Windra Purnawan yang merupakan tetangga dari almarhum, menjelaskan jika almarhum merupakan orang yang dituakan di lingkungan rumah. 

Dikenal ramah dengan warga sekitar, dan termasuk panutan bagi warga di sekitar rumah. 

"Beliau ini, kalau lagi panen buah naga selalu membagikan hasilnya ke tetangga sekitar, semoga almarhum diterima disisi yang maha kuasa," ungkap Windra. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved