Bengkulupedia

Saat Belanda Bawa Kabur Bung Karno Keluar Bengkulu, Langit Bengkulu Membara

Pemerintah Hindia Belanda sendiri khawatir jika Jepang menguasai Bengkulu, Bung Karno akan dibebaskan dan dimanfaatkan

Penulis: Romi Juniandra | Editor: M Arif Hidayat
Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
Catatan kisah Belanda melarikan Bung Karno dari Bengkulu. Catatan ini bisa ditemukan di Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Bung Karno diasingkan di Bengkulu oleh pemerintah Hindia Belanda sejak tahun 1938.

Saat di Bengkulu, Bung Karno ditempatkan di rumah rumah seorang pedagang Tionghoa, Lion Bwe Seng, yang sengaja disewa Belanda.

4 tahun pengasingan, tahun 1942, pecah perang Asia Pasifik Raya, antara Jepang dan pihak sekutu.

Seperti yang tertulis di Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu, pada 1942 itu, Jepang sudah masuk ke Indonesia.

Jepang juga sudah menargetkan untuk menguasai Palembang, Sumatera Selatan, yang selanjutnya ke Bengkulu.

Pemerintah Hindia Belanda sendiri khawatir jika Jepang menguasai Bengkulu, Bung Karno akan dibebaskan dan dimanfaatkan untuk kepentingan Jepang.

Karena itu, pada suatu malam di tahun 1942, tidak disebutkan tanggal pastinya, Belanda melarikan Bung Karno dari Bengkulu.

Bung Karno diangkut dengan truk terbuka, dan kemudian menembus hutan menuju Padang. Rencananya, dari Padang, Bung Karno akan diangkut dengan kapal dan diungsikan ke Australia.

Dan di malam Bung Karno dilarikan, drum-drum minyak dibakar Belanda agar tak jatuh ke tangan Jepang.

Drum-drum ini ada di 2 tempat, yakni di Rumah Pengasingan Bung Karno, dan di Benteng Marlborough.

Karena itu, di malam pelarian Bung Karno, langit Bengkulu seolah membara akibat api dari pembakaran drum-drum minyak ini.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved