Perkara Berebut Layangan Putus, Remaja di Bengkulu Babak Belur Dikeroyok Tetangga Sendiri

Perkara Berebut Layangan Putus, Remaja di Bengkulu Babak Belur Dikeroyok Tetangga Sendiri

Penulis: Beta Misutra | Editor: M Arif Hidayat
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Ketua RT 13 Keluruhan Bentiring Permai Kota Bengkulu, Neti Erwani. Saat menceritakan kejadian pengeroyokan yang dialami warganya. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra 

 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Hanya perkara berebut layangan putus, seorang remaja di Bengkulu berinisial LO (19) warga Kelurahan Bentiring Permai Kota Bengkulu, malah jadi korban pengeroyokan.

 

Korban diduga menjadi korban pengeroyokan dari 3 orang yang masih dibawah umur, dan merupakan tetangga korban sendiri.

 

Kronologi kejadian bermula saat korban dan adik korban yang saat itu sedang bermain layangan tidak jauh dari rumah.

 

Kemudian saat itu ada layangan yang putus, kemudian dikejar oleh adik korban, dan saat itu adik korban sempat berebut dengan para pelaku.

 

Saat itu adik korban sempat didorong oleh 3 orang pelaku, yang membuat korban menjadi marah.

 

Selanjutnya karena hal tersebut, ketiga pelaku langsung melakukan pengeroyokan terhadap korban.

 

Bahkan pelaku sempat memukuli korban dengan menggunakan sebuah balok, hingga membuat korban terkapar.

 

Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka dan bengkak pada bagian kepala dan badan.

 

Setelah mengeroyok korban ketiga pelaku yang masih dibawah umur langsung melarikan diri.

 

Akibat kejadian tersebut orang tua korban langsung melaporkan kejadian pengeroyokan yang dialami anaknya ke Polsek Muara Bangkahulu.

 

"Baik pelaku maupun korban semuanya masih warga saya, pelaku ada 3 orang, 2 diantaranya masih duduk di bangku SMP dan 1 orang sudah di bangku SMA. Sedangkan korban sendiri baru saja tamat SMA," ungkap Ketua RT 13 Keluruhan Bentiring Permai Kota Bengkulu, Neti Erwani, Jumat (30/6/2023).

 

Diakui Ketua RT, dari kejadian tersebut sebelumnya pihak RT sudah berusaha untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan melalui mediasi.

 

Akan tetapi sayangnya beberapa kali dicoba untuk dimediasi, keluarga pelaku enggan untuk menemui keluarga korban.

 

Sehingga diduga hal itulah yang membuat keluarga korban kesal dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

 

"Saya sudah coba beberapa kali untuk mediasi, namun sayangnya jawaban dari mereka ini nanti dulu, seperti itu terus. Sehingga hal inilah yang membuat orang tua korban memutuskan untuk melapor," kata Neti.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved