Anak Penjual Pakaian di Kepahiang Wakili Bengkulu Kibarkan Bendera Pusaka di Istana Bogor

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Mutia Az-Zahran seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kepahiang ini, akan berangkat mewakili Provinsi Bengkulu saat 17 Agustus 2023 nanti. 

Ia yang masih berusia 16 tahun terpilih menjadi bagian dari pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Nasional. 

Mutia Az-Zahran atau yang kerap dipanggil Mutia ini, merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara, ia anak dari seorang penjual pakaian di pasar Kepahiang dan tinggal di rumah sederhana di Kepahiang. 

Hari ini, pada Kamis 13 Juli 2023 dirinya pamit dengan Bupati Kepahiang, Hidayatullah Sjahid, untuk segera berangkat ke Jakarta. 

"Hari ini berangkat ke Bengkulu dulu, nanti tanggal 15 Juli 2023 baru berangkat bersama dengan teman yang dari kaur," ungkap Mutia, saat keluar dari ruang kerja Bupati Kepahiang, pada Kamis (13/7/2023). 

Lanjut Mutia, banyak persiapan yang dia lakukan, baik secara latihan baris-berbaris ataupun latihan mental serta fisik. 

Ia juga membawa beberapa alat pribadi miliknya, seperti vitamin yang dititipkan oleh orang tuanya agar dirinya selalu sehat. 

"Selain pakaian, saya juga membawa alat shalat agar nanti di sana selalu shalat dan tak tinggal shalat, karena pesan orang tua jangan tinggal shalat," tuturnya. 

Perempuan kelahiran, Kepahiang 23 April 2023 ini, juga aktif di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) ini, dirinya sempat mendapat peringkat 1 dan juara umum fisika di sekolah. Ia juga sempurna ikut Olimpiade Sains Nasional (OSN). 

Saat ini dirinya belum ditentukan sebagai apa nanti dalam pasukan pengibar bendera pusaka nantinya. 

"Maunya jadi Baki nanti, nyerahkan langsung bendera merah putih ke bapak Presiden," jelasnya. 

Dirinya juga bercita-cita, jika lulus dari SMA ia ingin masuk di Akademi Kepolisian (AKPOL). 

Dirinya ikut Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) lantaran termotivasi saat dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar dulu.