Berita Kepahiang
Bukan Sekadar Label, Pengamat Sosial: Stiker Penerima Bansos Upaya Mendidik Masyarakat-Jaga Keadilan
Syaiful Anwar menanggapi fenomena penempelan stiker 'Keluarga Miskin' ke warga rumah penerima manfaat bantuan sosial (bansos) di Kepahiang, Bengkulu.
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Ringkasan Berita:
- Bukan sekadar label, pengamat sosial sebut stiker penerima Bantuan Sosial (Bansos) upaya mendidik masyarakat dan menjaga keadilan
- Penempelan stiker bansos bertujuan untuk membuat penyaluran bansos di Kepahiang lebih tepat sasaran
- Dinsos Kepahiang berjanji akan terus memperbaharui data penerima manfaat bansos tiga bukan sekali
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra
TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Bukan sekadar label, pengamat sosial sebut stiker penerima Bantuan Sosial (Bansos) upaya mendidik masyarakat dan menjaga keadilan.
Pengamat sosial dari Universitas Hazairin (UNIHAZ), Syaiful Anwar menanggapi fenomena penempelan stiker 'Keluarga Miskin' ke warga rumah penerima manfaat bantuan sosial (bansos) di Kepahiang, Bengkulu.
Penempelan stiker ini, kata Anwar, memiliki tujuan yang sangat baik, yaitu untuk memastikan bansos benar-benar diberikan kepada keluarga miskin, dengan pendapatan tidak lebih dari Rp 600 ribu per bulan.
Dengan penempelan stiker ini, maka secara alami masyarakat yang sudah mampu dan sejahtera akan merasa tertekan jika masih mendapatkan bansos, dan akan mengundurkan diri.
Dengan demikian, akan ada keadilan, ada fairness bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan bansos.
"Jadi, yang dapat bansos ini benar-benar hanya keluarga yang benar-benar miskin, bukan untuk keluarga yang sudah mampu," kata Syaiful kepada TribunBengkulu.com, Selasa (28/10/2025).
Untuk masyarakat penerima manfaat yang rumahnya ditempelkan stiker ini, Syaiful mengatakan tidak perlu merasa malu dan rendah diri.
Pemerintah bertujuan baik dalam penempelan stiker ini, untuk memastikan bansos yang disalurkan benar-benar tepat sasaran, dan bisa diawasi semua pihak.
Hal ini juga akan mendidik masyarakat, untuk tidak mengambil yang bukan hak mereka dalam penyaluran bansos.
"Jadi, tidak perlu malu dan rendah diri. Jika memang kita layak mendapatkan bantuan, tidak apa-apa jika ditempelkan stiker ini," ujar Anwar.
Di lain pihak, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kepahiang Bengkulu, Helmi Johan mengatakan penempelan stiker ini bertujuan untuk membuat penyaluran bansos di Kepahiang lebih tepat sasaran.
Ia tidak menampik adanya penerima bansos yang malu akibat ditempeli stiker 'Keluarga Miskin'.
Lalu, ada yang dengan kesadaran sendiri, merasa sudah mampu, dan mengundurkan diri.
"Kita hargai, mereka yang mundur. Nanti kita alihkan ke warga lain," ujar Helmi.
| Warga Kepahiang Mengaku Sedih Rumahnya Ditempeli Stiker Keluarga Miskin, Tahan Malu demi Bansos |
|
|---|
| 40 Peserta Lulus Seleksi Administrasi Lelang Jabatan di Kepahiang, Lanjut Uji Kompetensi |
|
|---|
| Puncak Mal Bakal Jadi Aset Milik Pemkab Kepahiang Bengkulu, Tunggu Penyerahan dari Kemenhut |
|
|---|
| Aksi Maling Embat Ratusan Gram Emas dan Uang Milik Warga Kepahiang, Modus Pura-pura Belanja |
|
|---|
| Penyebab Nomor Induk PPPK Paruh Waktu di Kepahiang Belum Keluar, Kendala di BKN? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Pengamat-sosial-stiker-Keluarga-Miskin.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.