Wanita Hamil di Cengkareng Dibunuh

Kronologi Wanita Hamil di Cengkareng Dibunuh Pacar Gegara Minta Dinikahi Lalu Dicekik

Perempuan asal Sumatera Utara itu dibunuh usai menuntut pertanggung jawaban atas kehamilannya kepada pelaku.

|
Editor: Hendrik Budiman
KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI
Pelaku pembunuhan kekasih di Jalan Cemara, Duri Kosambi, Jakarta Barat. Pelaku ditampilkan dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (17/7/2023). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kronologi seorang wanita hamil berinisial PAG (26) tewas di tangan kekasihnya sendiri, HS (30), di kamar kontrakan, Jalan Cemara, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Perempuan asal Sumatera Utara itu dibunuh usai menuntut pertanggung jawaban atas kehamilannya kepada pelaku.

Pembunuhan bermula ketika PAG meminta pelaku menikahinya, namun korban dicekik hingga tewas.

"Dari hasil keterangan tersangka, didapatkan bahwa yang bersangkutan merasa kesal, yang pertama (karena) sudah diketahui adanya kehamilan pada korban," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Andri Kurniawan, Senin (17/7/2023).

"Perempuan sempat meminta pertanggungjawaban, tetapi pelaku sendiri belum siap untuk bertanggung jawab," sambungnya.

Andri mengungkapkan, korban terus-menerus meminta pelaku menikahinya sekitar 2-3 pekan sebelum pembunuhan terjadi.

Pelaku yang naik pitam kemudian mencekik korban hingga tewas.

Baca juga: Sampel Liur dan Darah Tes DNA Bayi ART Ngaku Dirudapaksa Dikirim ke Puslabfor Mabes Polri

"Pelaku mencekik korban menggunakan kedua tangannya dan badan korban ditindih dengan badan pelaku sekitar 10 menit sampai korban meninggal dunia," ungkap Andri.

Setelah memastikan korban tak bernapas, pelaku menaruh jasad kekasihnya di kolong wastafel kamar kontrakan.

Untuk menutupi kejahatannya, pelaku juga menimbun korban dengan sampah.

"Pelaku marah kepada korban karena masih menuntut terkait pernikahan tersebut, sedangkan pelaku sendiri masih belum siap karena masalah ekonomi," jelas Andri.

Adapun HS dan PAG baru menempati rumah kontrakan yang mereka sewa selama dua pekan.

Keduanya mengaku sebagai pasangan suami istri kepada pemilik kontrakan.

Sementara itu, Kanit Kriminal Umum (Krimum) Polres Metro Jakarta Barat Iptu Edi Budi berujar, korban mengungkapkan keinginan untuk pulang ke kampung halamannya dalam buku harian.

Edi mengatakan, buku harian itu juga memperlihatkan tulisan korban soal kehamilannya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved