RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu

Kapan Seorang Anak Memerlukan Terapi Sensori Integrasi? Simak Penjelasan RSKJ Bengkulu

Kapan Seorang Anak Memerlukan Terapi Sensori Integrasi? Simak Penjelasan RSKJ Bengkulu

Penulis: Beta Misutra | Editor: M Arif Hidayat
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Terapis Okupasi di RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu, Rena Paramitha. Menjelaskan terkait Terapi Sensori Integrasi yang Ada di RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Sensori integrasi adalah kemampuan tubuh dan otak untuk mengenali, memproses, dan mengatur informasi sensori alias indrawi.

Baik melalui sentuhan, gerakan, kesadaran tubuh, penglihatan, suara, bau, rasa, dan tarikan gravitasi.

Namun karena suatu hal, terkadang seorang anak dapat mengalami gangguan pada sensori integrasi yang ia miliki.

Untuk itu anak tersebut memerlukan terapi sensori integrasi, dimana layanan tersebut terdapat di Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Provinsi Bengkulu.

Lalu, kapan anak dinyatakan harus segera dibawa ke RSKJ untuk mendapat layanan terapi sensori integrasi, yang merupakan salah satu bentuk terapi okupasi?

Dikatakan Terapis Okupasi di RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu, Rena Paramitha, ada beberapa gejala yang dialami, ketika seseorang memerlukan terapi sensori integrasi.

Pertama fokus mudah teralihkan, tidak bisa diam atau enggan diajak melakukan aktivitas, sering mengambil risiko (Impulsif).

Kemudian ceroboh atau rentan mengalami kecelakaan, sulit beradaptasi dengan lingkungan baru, enggan ada perubahan pada rutinitas sekecil apapun.

Berjalan jinjit, tidak suka berjalan tanpa alas kaki, tidak suka kotor/ jijik, gangguan keseimbangan seperti berjalan sering menabrak sesuatu atau sempoyongan.

Takut ketinggian dan benda bergerak seperti naik ayunan, naik turun tangga, dan naik kendaraan.

"Jika anak mengalami gangguan tersebut maka bisa dibawa ke RSKJ untuk kita berikan terapi," ungkap Rena.

Terapi sensori integrasi bertujuan membuat anak dapat memperbaiki dan mengembangkan respon yang tepat dan spontan, terhadap pengalaman lingkungan, sehingga fungsinya dalam kehidupan sehari-hari meningkat.

Sensori integrasi mendukung perkembangan fisik, sosial, dan emosional anak. 

"Pemberian terapi sensori integrasi akan mempengaruhi perhatian, koordinasi, partisipasi sosial, dan perilakunya. Sehingga ada perbaikan kualitas hidup di rumah, sekolah, dan komunitas yang lebih luas," kata Rena.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved