Kelangkaan Elpiji di Bengkulu

Bupati Syamsul Sebut Tidak Ada Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Rejang Lebong karena Tak Ada Laporan

Bupati Rejang Lebong Drs Syamsul Effendi, MM menegaskan, tidak ada kelangkaan gas 3 Kg yang juga disebut gas melon di Kabupaten Rejang Lebong.

|
Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
M. Rizki Wahyudi/TribunBengkulu.com
Bupati Rejang Lebong Samsul Effendi membantah sedang terjadi kelangkaan elpiji 3 Kg di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu karena ia belum menerima laporan. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi 

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Masyarakat di Kabupaten Rejang Lebong kerap dibuat panik karena kelangkaan gas elpiji subsidi 3 kg atau gas melon.

Akibat sulitnya gas subsidi ini didapat, bahkan harga di warung eceran tembus di angka Rp 35 ribu.

Meski harga melambung tinggi, masyarakat tetap membeli meski terpaksa karena butuh elpiji agar tetap bisa memasak.

Menyikapi hal ini, Bupati Rejang Lebong Drs Syamsul Effendi, MM menegaskan, tidak ada kelangkaan gas 3 Kg yang juga disebut gas melon di Kabupaten Rejang Lebong.

Karena sampai saat ini belum ada laporan yang masuk ke bupati terkait masyarakat kesusahan mencari gas melon.

Selain itu, memang agen dan pangkalan di Rejang Lebong tidak setiap hari buka dan menerima pasokan gas elpiji dari pertamina.

"Gas langka tidak ada, karena memang tidak setiap hari buka. Kalau memang langka laporkan," ungkap Syamsul.

Baca juga: Warga Keluhkan Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Bengkulu, Pertamina Pastikan Stok Aman

Syamsul mengatakan, jika kelangkaan gas terjadi dan membuat keresahan masyarakat, masyarakat dapat menuliskan laporan ke bupati secara langsung.

Ia memastikan akan membahas langkah dan solusi agar kelangkaan gas di Rejang Lebong tidak lagi terjadi.

Selain itu, Syamsul memastikan dalam waktu dekat ini akan melakukan peninjauan bersama dinas terkait. 

"Yang jelas masyarakat silahkan tulis laporan ke kita. Saya akan bahas langkah-langkahnya agar kelangkaan gas tidak akan terjadi lagi di Rejang Lebong bersama pihak-pihak terkait," kata Syamsul.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Rejang Lebong Heri Purwanto, SH ikut berkomentar terkait kelangkaan gas yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong.

Ia meminta agar Pemkab Rejang Lebong ataupun OPD terkait untuk segera turun kelapangan dan meninjau penyebab kelangkaan tersebut.

Jika kelangkaan itu disebabkan oleh pasokan atau kouta yang sedikit, maka seharusnya Pemkab RL bisa lebih cekatan dengan mengusulkan penambahan kouta.

Hal ini harus dilakukan mengingat kebutuhan gas masyarakat merupakan suatu hal yang penting. Juga saat penyaluran harus dipantau agar pengguna gas subsidi tersebut benar-benar tepat sasaran.

"Segera turun ke lapangan, investigasi penyebabnya. Kalau kuotanya kurang kan bisa diusulkan penambahan, jangan sampai masyarakat kesusahan gas elpiji," ucap Heri. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved