Guru di Rejang Lebong Diketapel
Buru Pelaku Penganiayaan Guru SMA di Rejang Lebong, Jatanras Polda Bengkulu Ikut Diturunkan
Sudah empat hari lamanya, keberadaan pelaku penganiayaan berinisial AJ (45) warga Desa Simpang Beliti masih belum diketahui.
Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi
TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Sudah empat hari lamanya, keberadaan pelaku penganiayaan terhadap seorang guru SMAN di Rejang Lebong berinisial AJ (45) warga Desa Simpang Beliti Kecamatan Binduriang masih belum diketahui.
Bahkan terbarunya, tiga tim telah diturunkan untuk memburu pelaku. Mulai dari Polres Rejang Lebong, Polsek Padang Ulak Tanding (PUT) hingga Tim Jatanras Polda Bengkulu. Tak hanya itu, kasus penganiayaan guru ini juga telah dilimpahkan ke Polres Rejang Lebong.
Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong Iptu Denyfita Mochtar STr K membenarkan hal tersebut.
Ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya untuk mencari keberadaan pelaku.
Bahkan tim Jatanras Polda Bengkulu juga telah turun untuk membantu mencari pelaku penganiayaan guru itu bersama dengan personel Polres dan Polsek. Adapun untuk lokasinya bahwa pelaku ini masih berada di seputaran Kabupaten Rejang Lebong.
"Untuk informasi, pelaku ini masih di seputaran Rejang Lebong, masih dilakukan upaya untuk mencari keberadaan pelaku," kata kasat reskrim.
Kasat menambahkan, meskipun saat ini pihaknya sedang memburu pelaku pihaknya juga berharap pelaku bisa kooperatif. Yakni dengan menyerahkan diri ke Polres Rejang Lebong.
Ia juga menghimbau jika masyarakat ada yang mendapatkan informasi terkait keberadaan pelaku dapat segera menyampaikannya.
"Mohon doanya untuk segera bisa ditangkap," imbuh kasat.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterima oleh reporter TribunBengkulu.com, bahwa pelaku AJ memang kerap bermasalah. Yang mana diduga kuat saat ini AJ sedang bersembunyi di wilayah perkebunan yang ada di Kecamatan PUT.
Kronologi Kejadian
Kronologi guru SMAN di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu diketapel orangtua atau wali murid, Selasa (1/8/2023).
Korban Zaharman (58) tidak hanya mengalami penganiayaan dengan cara diketapel. Namun juga sempat diancam menggunakan Senjata Tajam (sajam).
Zaharman Warga Simpang Beliti Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong, masih harus mendapat perawatan intensif akibat luka diketapel di Rumah Sakit Ar Bunda Kota Lubuklinggau untuk mendapatkan perawatan intensif.
Berdasarkan informasi yang diterima, kejadian bermula saat korban yakni Zaharman selaku guru olahraga menegur atau menindak muridnya yang sedang merokok di belakang sekolah dan saat jam sekolah.
Saat itu, seusai ditindak sang murid berinisial PDM (16) lantas berlari dan pulang ke rumahnya memanggil orangtua.
Mendapati pengaduan dari sang anak, orangtuanya yakni Ar (45) langsung mendatangi sekolah.
Ar langsung masuk ke sekolah dan berkata kepada kepada satpam jika anaknya dipukul oleh korban.
Kemudian satpam berusaha menahan atau melerai namun wali murid ini lantas mengeluarkan pisau dan ketapel.
Akhirnya setelah upaya paksa, orangtua siswa ini berhasil masuk ke sekolah dan bertemu dengan korban.
Saat itu, wali murid tersebut lantas langsung mengarahkan ketapel kepada korban yang mengenai matanya.
Melihat mata korban mengeluarkan berdarah, wali murid itu lantas panik dan langsung berlari ke luar dari sekolah.
Kapolsek PUT IPTU Hengky Noprianto, SH, MH mengatakan sudah menerima laporan resmi soal dugaan penganiayaan yang dialami Zaharman.
Saat ini pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait laporan kasus penganiayaan ini.
"Laporan sudah masuk, tentu akan kita tindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan," kata kapolsek.
Versi Siswa
Penyidikan kasus penganiayaan guru SMA di Rejang Lebong oleh orangtua siswa masih terus bergulir.
Polres Rejang Lebong diketahui telah melakukan pemeriksaan terhadap murid berinisial PDM (16).
PDM adalah anak dari AJ (45) yang melakukan aksi penganiayaan terhadap guru olahraga SMA di Rejang Lebong Zaharman (58).
Sedangkan untuk AJ sampai saat ini masih dalam pengejaran karena bersembunyi.
Berdasarkan keterangan PDM dihadapan penyidik, PDM mengaku jika dirinya terlebih dahulu menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh guru tersebut di kantin sekolah.
Saat itu, menurut pengakuan PDM bahwa wajahnya ditendang oleh korban. PDM juga mengaku pada saat kejadian bukan PDM yang merokok melainkan temannya.
Tak terima mendapat perlakuan seperti itu dari sang guru, PDM langsung pulang dan mengadukan peristiwa itu kepada ayahnya.
Kapolres Rejang Lebong AKBP Juda T Tampubolon, SH, SIK, MH mengatakan saat ini penyidik baik dari Polres Rejang Lebong maupun Polsek PUT sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku AJ.
"Bahkan petugas telah mendatangi keluarga pelaku, dan kami meminta agar pelaku dapat menyerahkan diri," kata kapolres.
Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong Iptu Denyfita Mochtar STr K menerangkan, untuk anak pelaku saat ini masih di minta keterangan.
Sementara ini, berdasarkan pengakuan dari PDM jika saat kejadian bukan dirinya yang merokok melainkan temannya.
Kemudian datanglah guru dan anak pelaku mengaku dirinya justru menjadi korban kekerasan dari sang guru. "Apapun itu, saat ini masih dikembangkan lebih lanjut," ujar kasat.
Guru Diketapel
Guru Dianiaya
Penganiayaan Guru
Polda Bengkulu
Bengkulu
Rejang Lebong
Polres Rejang Lebong
| Berubah Pikiran, Pelaku Kasus Ketapel Guru di Rejang Lebong Ajukan Banding |
|
|---|
| Kabar Terbaru Zaharman, Guru SMA di Rejang Lebong Diketapel Wali Murid hingga Buta |
|
|---|
| Guru SMA di Rejang Lebong Diketapel Wali Murid, Pelaku Divonis 13 Tahun, PGRI Puas |
|
|---|
| Alasan Pelaku Ketapel Guru SMA di Rejang Lebong Divonis Hakim 13 Tahun Penjara |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Pelaku Ketapel Guru di Rejang Lebong Divonis 13 Tahun Penjara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kasat-Res-Deny.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.